8 Mahasiswa tampil ciamik dalam acara Resital XV STMB
Bandung.merdeka.com - Sebanyak delapan mahasiswa tampil ciamik dalam acara 'Resital XV' Sekolah Tinggi Musik Bandung (STMB). Para mahasiswa D3 itu tampil sukses memukau para penilai yang merupakan musisi handal yakni Imelda Rosalin, Magi /rif, dan Baron.
Hajatan yang diselenggarakan setiap tahun itu mewajibkan para mahasiswa membawakan dua lagu yakni musik aransemen, dan komposisi. Dimana dalam ranah komposisi para mahasiswa ditantang untuk mengemas musik nan apik yang harus bisa memikat penilai dan penonton.
Ketua STHB, Bucky Wikagoe mengatakan, ini merupakan gelaran resital yang ke 15 kali. Untuk program D3, resital merupakan bagian dari ujian akhir. Dimana para mahasisea harus menunjukkan kemampuannya dalam bermusik sesuai dengan minat dan karakternya.
"Resital ini adalah sidang tugas akhirnya mempertanggungjawabkan apa yang mereka bikin untuk tugas akhir. Dengan selesainya resital ini berarti secara resmi mereka mendapat gelar Amd," ujar Bucky kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Teater Tertutup Taman Budaya Dago Tea House Bandung, kemarin.
Para resitalis yang tampil adalah Mohamad Rizqi Pratama (Gitar), Gregorius Ichiro Kawengian (Gitar), Erchy Tarnanto (Drum), Matthew Hans Ritdrix (Bass), Fanti Agustin Tresna Putri (Vokal), Muhammad Rambo Muslim (Drum), Muhammad Reza Pahlevy (Drum), dan Rama Febrian Winata (Gitar).
Salah seorang mahasiswa yang tampil dalam hajatan yang diselenggarakan di Taman Budaya Dago Tea House itu yakni Matthew Hans Ritdrix sukses memukau penonton. Permainan bass elektrik yang mahir dibalut dengan penampilan santai dan wajah rupawannya sukses membuat Matthew mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Membawakan musik aransemen Seriouse Business karya Jazz Funk Soul, dan musik komposisi bertajuk The Inspiration, Matthew berhasil mendapat pujian dari para penilai di antaranya adalah Magi /rif. Kata dia, Matthew sukses membawakan musik dengan bass elektriknya dengan santai hingga menuai banyak tepuk tangan.
"Keren, lu tampil dengan santai," kata Magi.
Sementara itu, Baron yang didapuk menjadi penilai dalam acara tersebut mengaku tak menyangka bahwa para anak muda dengan kisaran usia 20 tahunan ini berhasil membuatnya bangga akan kemampuan dalam bermusik. Terlebih, pada bagian komposisi menunjukkan bahwa selera musik para mahasiswa ini begitu tinggi.
"Dari semua yang pernah gue dijalani dalam menilai band atau apapun, paling berkualias di sini. Apresiasi di sini terhadap musiknya luar biasa," papar Baron.