Masih banyak wisatawan yang langgar aturan di Tebing Keraton

Tebing Keraton
Bandung.merdeka.com - Aturan 'Dilarang Bersandar dan Duduk di Atas Pagar Pembatas' sudah dengan jelas terpajang pada area pagar pembatas tempat wisata Tebing Keraton. Namun, masih ada saja wisatawan yang melanggar aturan tersebut.
Bahkan, tidak sedikit wisatawan yang datang ke tempat wisata di area Dago atas itu dengan melanggar aturan. Mungkin, alasannya untuk mendapat spot foto terbaik. Mayoritas dari mereka adalah para kaum adam berusia tanggung.
Tebing Keraton yang berada dalam satu kawasan Taman Hutan Raya Juanda Bandung ini memang sering kali membuat petugas kewalahan. Tidak sedikit, pengunjung yang berasal dari kalangan ABG melakukan hal seenaknya di tempat ini.
Salah seorang staff Taman Hutan Raya Djuanda Bandung, Saloni mengatakan, petugas sudah melakukan tugasnya dengan maksimal. Namun, pengunjung yang melanggar tersebut sering kali kucing-kucingan dengan petugas.
"Kalau ada petugas, enggak ada yang gitu (melanggar). Kalau enggak ada ya gitu, kayak kucing-kucingan jadinya. Padahal kami sudah pasang larangan pada area pagar dan selalu ada petugas yang berpatroli," ujar Saloni kepada Merdeka Bandung, Rabu (20/6).
Kata dia, kejadian ini memang beberapa kali terjadi. Untuk mereka yang ketahuan, ada peringatan keras yang diberikan. Meski begitu, masih banyak saja yang melanggar aturan.
"Soalnya di bawah itu spot fotonya bagus, jadi banyak yang ke sana. Kebanyakan ABG labil lah yang ke sana, pengen dapet foto sampai segitunya. Kalau ketahuan sama petugas ya pasti kita bakal tegur soalnya itu kan berbahaya," jelasnya.
Sebelum ramai wisatawan, Tebing Keraton yang merupakan salah satu wisata alam di Bandung ini memang belum diberikan pagar batas. Namun, karena dikhawatirkan akan terjadi hal-hal tidak diinginkan, pihak pengelola membangun pagar batas pada area selasar.
Dengan adanya pagar batas ini, diharapkan pengunjung mengetahui di mana seharusnya mereka mengabadikan setiap momen lewat bidikan kamera. Namun, hingga saat ini masih begitu banyak yang melanggar aturan tersebut.
Sementara itu, selama libur lebaran, tempat wisata yang satu ini ramai dikunjungi wisatawan. Udara yang sejuk serta tiket masuk murah meriah menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, kekasih, ataupun teman-teman.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak