Bandung.merdeka.com - Produk kulit dan kayu Anda ingin selalu terlihat baru? Pakai saja Leather Cream Organic Wax. Cream yang fungsinya mirip semir sepatu ini akan membuat produk kulit seperti sepatu, sandal, hingga furniture akan terlihat kinclong dan terawat.

Selain itu, Leather Cream Organic Wax melindungi dari serangan jamur akibat kelembaban atau air dan sengatan matahari. Sehingga membuat suatu produk kulit menjadi lebih tahan lama.

Produk ini dibuat secara handmade oleh Setiawan, pria berusia 33 tahun kelahiran Bandung. Produk yang hampir semua komposisinya berbahan dasar lokal ini memakai bahan organik, sehingga ramah lingkungan dan kesehatan.

“Bahan dasarnya wax atau lilin darimadu,” kata Setiawan, saat berbincang di Bandung, Selasa (9/8).

Ide memproduksi semir tersebut, kata pria yang akrab disapa Awan, sejak 2015. Awal 2016 ia mulai melakukan riset di internet maupun tanya jawab langsung tentang bahan-bahan membuat semir.

Dari riset itu alumnus Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung, ini hanya menemukan bahan-bahan, bukan cara membuat apalagi membentuk komposisi atau formula.

Ia melakukan sejumlah uji coba dengan mengolah sejumlah bahan mentah seperti lilin madu, vegetable oil, vitamin E, essence peppermint dan lainnya.

Hasilnya, Juli 2016 ia mulai menemukan formula yang pas untuk membuat semir. Dalam penelitiannya, semir produk Awan tidak hanya untuk produk-produk kulit, tetapi bisa juga dipakai untuk merawat produk lain.

“Jika produk lain hanya untuk produk kulit, kalau Leather ini bisa diaplikasikan ke furniture, kain, kanvas yang tujuannya untuk melindungi,” katanya.

Produk semir ini dijual Rp 50 ribu per 40 ml dalam kemasan kaleng. Ia memproduksi 100 kaleng. Di tubuh kemasan tertulis, Leather Cream Organic Wax berguna untuk merawat serta melindungi produk leather dan woods. Semir ini juga memiliki sifatwater resistance sehingga produk bisa terhindar dari kerusakan akibat air.

Untuk saat ini, Awan menjual produk inovasinya secara online melalui fanpage Leather Cream OrganicWax. “Saya juga menjual secara reseller,” katanya.

Menurutnya, produk kompetitor harganya di kisaran Rp 50 ribu. Tetapi kalau dijual secara online bisa mencapai Rp 200 ribu.

“Kelebihan produk saya ini berbahan dasar alami dan lokal, saya berusaha mengurangi bahan dari impor,” katanya. Saat ini ia berencana mengambil lilin dari petani lebah langsung.