Hanya bermodalkan tulang, karya pengerajin ini laris di luar negeri

user
Farah Fuadona 09 Januari 2016, 15:24 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menjadi seorang pengerajin pembuat patung miniatur dan souvenir, kini mungkin tak mudah untuk dilakukan karena persaingan pasar yang begitu ketat. Namun tak begitu dengan Entang Sugiri (53) yang telah menekuni bidangnya sejak tahun 90-an.

Mantan atlet tinju yang akrab disapa Mang Giri ini, ketika memulai bisnisnya, dia pun langsung mendapatkan orderan dari Korea Selatan untuk dibuatkan souvenir. Kemudian, dia pun terus serius menjalani kegiatannya hingga kini karena melihat peluang yang menjanjikan.

"Seriusnya dari tahun 90, terus tahun 91 sampai 93 saya membuat pesanan untuk Korea. ‎Dulu juga toko-toko di Bandung banyak yang pesan ke saya. Tapi sekarang kebanyakan tokonya tutup," kata Mang Giri.

Setelah itu, Mang Giri pun sempat berkerja di tempat usaha salah satu handycraft di ‎Kota Bandung, mulai sejak tahun 2001 hingga 2007. Namun dia pun memutuskan untuk keluar dan memulai kembali usahanya sendiri.



‎Dengan keterampilannya, Mang Giri menyulap limbah-limbah seperti tulang-tulang ayam dari tukang bakso, triplek, pipa-pipa tak terpakai, menjadi hasil karya yang menganggumkan. Tidak hanya orang Indonesia, Mang Giri kini telah menerima pesanan hampir dari seluruh belahan dunia.

"Amerika, Jerman, Swiss, Australia sama negara-negara di Asia pesan ke saya," ucapnya.

Dia pun membandrol setiap hasil karya yang dijual dengan ‎harga yang terjangkau, yaitu mulai dari Rp 50 ribu sampai Rp 1,5 juta, tergantung ukuran dan bentuk kerajinan yang diinginkan. "Kalau orang luar negeri selalu beli borongan. Kadang-kadang puluhan ada juga yang pesan sampai ratusan," kata pria asli Babakan Ciamis, Kota Bandung ini.



Rencananya, Mang Giri akan mendirikan toko miliknya sendiri demi mengembangkan usahanya menjadi lebih populer. Meski banyak yang menawarkan menjadi investor, dia pun mengaku tetap harus hati-hati.‎
‎
"Ke depannya pingin bikin toko sendiri. Sudah banyak sih yang nawarin bikin toko, tapi saya sekarang lebih hati-hati, takutnya ketipu," ucapnya sambil tersenyum.

Kredit

Bagikan