Konsistensi Saung Angklung Udjo dalam hajatan Angklung Pride 6

user
Muhammad Hasits 16 November 2016, 16:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Saung Angklung Udjo membuktikan konsistensinya dalam melestarikan budaya khususnya alat musik tradisional angklung hingga saat ini. Pembuktian tersebut nampak dari kembali diselenggarakannya Angklung Pride. Kali ini Angklung Pride kembali diselenggarakan untuk keenam kalinya.

Pesta rakyat yang akan diselenggarakan pada 16 hingga 27 November 2016 mendatang merupakan acara yang setiap tahun secara rutin diselenggarakan oleh Saung Angklung Udjo. Tahun ini, Angklung Pride akan diselenggarakan di Kawasan Kebon Awi Udjo, Cijaringao.

Pimpinan Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo menjelaskan, kembali diselenggarakannya Angklung Pride ini merupakan tanggungjawab dari Saung Angklung Udjo untuk memberikan kontribusi terhadap masa depan bangsa.

Bersama dengan mitra, kata dia, Saung Angklung Udjo berinisiatif untuk turut serta membangun jati diri generasi muda melalui kebesaran filosofi dan kearifan lokal yang terkandung pada seni budaya, khususnya alat musik tradisional angklung.

"Angklung Pride 6 menjadi momentum bagi Saung Angklung Udjo untuk melangkah dalam merealisasikan tanggungjawab tersebut," ujar pria yang akrab disapa Opik saat jumpa wartawan Angklung Pride 6 di Saung Angklung Udjo, Rabu (16/11).

Sejak dulu, kata dia, Saung Angklung Udjo didirikan dengan cita-cita tinggi, yaitu menjadi pelestarian di bidang seni budaya dan lingkungan. Melalui Angklung Pride 6, pihaknya ingin kembali memperkuat kontribusi dalam merespon isu-isu dimasyarakat saat ini melalui kebesaran nilai filosofi dan kearifan lokal.

Angklung Pride 6 akan diselenggarakan dalam tiga agenda utama yaitu Saung Angklung Udjo sebagai ruang publik dalam berkesenian, pemberdayaan masyarakat sekitar, dan hibah angklung untuk sekolah.

"Banyak kegiatan yang akan dilangsungkan dalam Angklung Pride 6 yaitu upacara helaran, pesta rakyat, bermain angklung keluarga besar Saung Angklung Udjo bersama masyarakat, ketangkasan domba, pesta rakyat, hadir pula musisi Jawa Barat yaitu Doel Sumbang," jelasnya.

Kredit

Bagikan