Diskusi seru soal perfilman bareng Garin Nugroho di tengah hujan deras

user
Farah Fuadona 10 Oktober 2017, 11:15 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Kembang, Senin (9/10) sore tak membuat hajatan Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia yang digagas oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Garin Nugroho dihentikan.

Disebuah ruang Bale Handap di Selasar Sunaryo Art Galery, acara diskusi perfilman bersama sutradara ternama itu terus berlangsung. Bahkan, kesan intim begitu terasa. Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB itu berlangsung dengan intim dan tak sesekali tawa membahana meramaikan tempat acara tatkala para pembicara melontarkan candaan.

Mereka yang hadir merupakan kawula muda Kota Kembang yang tentu saja memiliki hasrat pada dunia perfilman. Garin, sebagai pembicara dan sekaligus yang merupakan pemilik hajat memiliki daya pikat luar biasa. Semuanya memperhatikan obrolan yang disampaikan olehnya.

"Seni pertunjukan terus tumbuh dan berkembang di Indonesia, namun hal ini tidak dibarengi dengan regenerasi kreator muda yang mampu terus konsisten berkarya sekaligus membangun komunitas seni di lingkungannya. Berangkat dari hal tersebut, kami mengadakan program ruang kreatif yang mencari bakat-bakat para seniman muda baru di dunia seni," ujar Garin kepada Merdeka Bandung, Senin (9/10).

Acara ini bukan pertama kalinya diselenggarakan, namun sebelumnya sudah mendulang sukses di empat kota besar di Indonesia pada tahun 2016 yang lalu. Tahun ini, program Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia yang digagas oleh Bakti Budaya kembali diselenggarakan di Malang, Kudus, Padang Panjang dan Bandung.

Program yang bertujuan untuk menumbuhkan bakat-bakat baru kreator seni pertunjukan Indonesia, pada hari rangkaian program Bincang Seni Pertunjukan Indonesia hadir di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung.

Program Ruang Kreatif telah rutin diadakan di Galeri Indonesia Kaya selama hampir dua tahun. Dibuat dengan tema yang beragam dan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya generasi muda, sehingga tidak hanya menikmati pertunjukan tetapi juga mengetahui proses awal dalam sebuah seni pertunjukan.

"Tahun lalu, bersama Garin Nugroho, kami membuat program Bincang Seni Pertunjukan Indonesia, dengan harapan dapat menemukan dan melahirkan bakat-bakat baru kreator seniman muda Indonesia. Melihat antusiasme kelompok seni yang tersebar di Indonesia, kami mengadakan kembali program Bincang Seni sehingga proses regenerasi di bidang seni pertunjukan Indonesia tetap ada,” papar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Program ini terbuka untuk seniman muda Indonesia dengan usia maksimal 30 tahun dan tergabung dalam komunitas seni. Mempunyai gagasan pementasan dituangkan dalam ‘Proposal Art Project’.

Peserta dapat mengikuti ruang kreatif dengan cara mengirimkan proposal yang berisi gagasan pementasan dan mengisi serta mengirimkan formulir melalui email paling lambat 30 Oktober 2017. Nantinya, sebanyak 25 peserta terseleksi yang diwakili oleh pimpinan produksi kelompok komunitas seni berhak mengikuti workshop di Galeri Indonesia Kaya pada tanggal 19 hingga 22 November di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.

Dalam rangkaian program Bincang Seni Pertunjukan Indonesia diisi dengan bincang-bincang menarik dengan para instruktur dari seniman profesional yang membagi ilmu dan pengalaman menangani proyek seni kolaboratif seperti Ratna Riantiarno dari Teater Koma, Iswadi Pratama dari Teater Satu Lampung, Maudy Koesnaedi, aktris dan pembina Teater Abnon serta Agus Noor yang kita kenal sebagai sutradara handal di bidang seni pertunjukan.

“Harapan kami, melalui program ini dapat melahirkan para seniman muda Indonesia di dunia seni pertunjukan yang mampu bersaing dengan seniman yang ada di dalam maupun luar negeri," tutur Garin Nugroho.

Kredit

Bagikan