Seniman Jepang pun disiplin dalam berkarya

Seni hologram Jepang dalam pameran Neo Asia Neo Japan
Bandung.merdeka.com - Orang Jepang dikenal memiliki disiplin yang tinggi. Metode kerja yang penuh disiplin juga dipraktikkan para seniman yang berpameran di Galeri 212 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Selasa (23/2).
“Metode kerja mereka berbeda. Mereka disiplin dalam membuat suatu karya, mulai proses mencari objek sampai akhir ketika karya dinyatakan selesai, artinya dipamerkan,” kata kurator Japan-Indonesia Friendship Exhibition: Neo Asia Neo Japan 2016, Agus Cahyana, kepada Merdeka Bandung.
Pameran tersebut menghadirkan 53 karya seni rupa kontemporer yang dihadirkan seniman dan mahasiswa dari Tama Art University, Jepang. Mereka menampilkan foto, film, holografi, Japanese Painting, dan seni yang menggunakan pendekatan media baru.
Agus mengatakan, dalam mempersiapkan karya, para seniman Jepang tidak buru-buru. Mereka menyiapkan tahapan-tahapan atau detail yang harus ditempuh. Tidak jarang mereka menempuh persiapan dalam waktu yang lama, hingga berbulan-bulan untuk suatu pameran.
Seni hologram Jepang dalam pameran Neo Asia Neo Japan
© 2016 merdeka.com/Iman Herdiana
Mengenai alat atau pendekatan, kata dia, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang dipakai seniman Indonesia. “Tinggal hasil akhirnya yang kadang di kita kurang hati-hati. Dari pameran ini kita bisa lihat bagaimana suatu karya selesai layak untuk ditampilkan. Kalau kita kan kadang pas dipamerkan selalu ada yang kurang,” kata Agus yang juga Sekertaris Prodi Seni Murni ISBI Bandung.
Kurator lainnya, Andang Iskandar menambahkan, pameran karya seniman Jepang menunjukkan kolaborasi kompak antara seniman dan mahasiswa. Salah satu seniman, Hiyama Shigeo, yang merupakan Associates Professor Tama Art University tak sungkan bekerja sama dengan mahasiswanya.
“Profesor Hiyama Shigeo turut naik tangga menata ruang pameran bersama mahasiswanya. Mereka berkolaborasi untuk menampilkan kebudayaan Jepang,” katanya.
Melalui karya-karya hologramnya, Hiyama Shigeo berusaha menunjukkan teknologi yang menjadi cikal bakal sinar laser. Di bidang teknologi, Jepang menunjukkan sangat mumpuni, seolah ingin menegaskan bahwa teknologi bukan hanya milik dunia barat.
Lewat seni hologramnya, Hiyama Shigeo menampilkan monyet, anal kecil tanpa gigi, yang semuanya dimainkan dengan konsep cahaya. “Karya Hiyama memancing memori kenangan dan mengajak kita melihat memori di masa mendatang,” kata Andang.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak