Mengintip kopi darat komunitas pemburu kuliner Bandung
Bandung.merdeka.com - Sekelompok ibu-ibu asyik merumpikan makanan yang mereka bawa masing-masing, mereka saling mencicipi dan mengomentari rasa makanan tersebut. Mereka seperti dewan juri masak, ada yang memuji dan ada yang mengkritik. Tema kemudian beralih pada makanan-makanan baru, tempat-tempat kuliner yang layak dikunjungi di Bandung, dan lain-lain.
Itulah suasana kopi darat atau disebut juga arisan Komunitas Kuliner Bandung (KKB), komunitas yang semua anggotanya memburu setiap kuliner yang ada di Bandung. Diskusi tentang makanan dan sharing info tempat-tempat kuliner enak menjadi obrolan yang mengisi setiap acara rutin digelar tiap bulan.
Hobi memburu dan menyantap kuliner membuat mereka hapal dengan kuliner yang ada di Bandung. Tidak heran jika KKB sering dipelesetkan Kamus Kuliner Bandung.
Kita biasa komunikasi dan sharing di Facebook, kemudin rutin melakukan kopi darat untuk sharing kuliner, penemuan kuliner dan tempat-tempat baru, ada yang punya produk baru bawa sampel saling mencicipi, terang salah seorang admin KKB, M.S. Ibrahim, di sela kopi darat KKB yang digelar di Le Delice Cafe & Bakery, Jalan Guntur, Bandung, Sabtu (10/10).
KKB terbentuk pada 2008. Kini anggotanya di Facebook sudah mencapai 13.000 orang dengan admin 12 orang. Awalnya, mereka aktif bercengkrama di media sosial Facebook yang kemudian berkembang di twitter dan instagram.
Komunitas ini didirikan empat orang yang kemudian menjadi admin, yakni Fahri Riza, Billy Hamzah, Demi Yogaswara, dan Dimensi Idah. Pembentukkan KKB dilatarbelakangi kekayaan kuliner Bandung. Tadinya empat pendiri tersebut sering nge-share foto maupun status tentang kuliner di Facebook. Dari situ ternyata banyak juga yang hobi memburu kuliner.
Di Facebook mereka berdiskusi seputar kuliner, kemudian disepakati untuk melakukan kopi darat untuk mengunjungi tempat-tempat kuliner, makan sana-sini hingga akhirnya melakukan kopi darat dan membentuk forum bersama, yakni Komunitas Kuliner Bandung. Selanjutnya KKB sering menjadi referensi warga Jakarta atau luar Bandung yang perlu rekomendasi lokasi kuliner enak.
Pria yang akrab disapa Ibra itu menuturkan, salah satu acara paling sukses yang digagas KKB adalah Gerebek Kuliner di Jalan Guntur 24 Bandung. Waktu itu sampai diliput media nasional. Media tersebut menyebut mereka gerombolan tukang makan. Acara rutin lainnya adalah Bandung Heritage Culinary yang digelar setahun sekali.
Para anggota KKB disatukan dengan hobi mereka menyantap kuliner. Namun latar belakang mereka sangat beragam, tidak harus selalu pengusaha kuliner meski banyak yang memang memiliki usaha kuliner.
Kopi darat dilakukan berdasarkan kesepakatan, kadang di cafe kadang di stand-stand makanan tradisional. Ibra berharap dengan hadinya KKB ke depan kuliner di Bandung makin maju, tidak kalah dengan produk kuliner yang datang dari luar .
Bandung kan terkenal karena keanekaragaman budya, termasuk kulinernya. Tapi penetrasi dari budaya luar besar sekali. Bagaimana kita membangun pelestarian budaya, khususnya yang khas, jangan sampe roti kukus kalah dengan burger, katanya.