Bangun sinergi startup binaan Indigo.id guna capai King of Digital
Bandung.merdeka.com - Semakin memantapkan diri sebagai perusahaan yang konsen membina para startup, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui program Indigo.id kini berupaya untuk membangun sinergitas di antara para startup binaannya.
Tujuan dilakukannya sinergitas antar startup binaannya dengan Telkom Grup ini karena pihaknya berupaya mencapai visi besar sebagai King of Digital di Asia Pasifik. Dengan begitu, pengembangan para startup semakin dimaksimalkan.
Direktur Digital and Strategic Portofolio PT Telkom David Bangun mengatakan, sinergi antar startup ini dinilai perlu oleh Telkom Grup karena ada pengembangan ekosistem inovasi yang harus dilakukan. Sehingga para startup bisa merambah berbagai wilayah bisnis.
"Kami berupaya terus mendorong ide kreatif untuk saling bersinergi. Tujuannya adalah raihan kemenangan King of Digital yang menjadi kenyataan," ujar David kepada Merdeka Bandung, Rabu (8/8).
Beberapa contoh sinergitas yang telah dilakukan oleh para startup di antaranya adalah Kofera sinergi dengan MD Media berupa whitelable platform Kofera dengan penghasilan sudah mulai signifikan. Hal senada terjadi pada Goers yang sinergi dengan MelOn yaitu channel penjualan tiket event MelOn berbasis komisi.
Sedangkan Privyid, sinergi yang terbangun berupa tanda tangan digital untuk registrasi online Indihome, yang mampu menghemat sekitar biaya Rp3.000 per registrasi online. Saat ini, sudah ada 1,3 juta pendaftar online, sekaligus digunakan dalam proses pengadaan internal.
"Sampai saat ini, startup dalam naungan Indigo.id sudah berjumlah 115 startup yang terbentang asalnya dari Aceh hingga Sulawesi," imbuh dia.
Sementara itu, Managing Director Indigo.id Ery Punta Hendraswara bercerita bahwa sinergi startup dengan Telkom Grup telah mencapai segala bidang. Dia menyebutkan sinergi Telkom Grup dengan startup, di antaranya dengan RUN System, Kofera, Goers, dan Privyid.
"Itu secara umum sinergi yang telah berlangsung. Untuk RUN System, sinergi yang dilakukan dengan DES dan DBS yaitu ERP sistem untuk corporate customer dengan jumlah customer 29 serta nilai kontrak nyaris Rp10 miliar," papar Ery.
Dia menambahkan, contoh lainnya startup yang direncanakan sinergi dengan Telkom grup adalah startup Sonicboom yang menawarkan komunikasi ultrasonik di luar pendengaran manusia dengan telepon genggam melalui suara.
"Nanti bisa banyak digabungkan dengan Indihome. Kita punya apps yang selalu sinkron dengan televisi, misalnya starwars nanti didorong dengan pesan di televisi itu, akan didapatkan digital adverstising. Jadi ada mainan Starwars, sehinga nanti nyambungnya dengan e-commerce," jelasnya.