Aher soal masuk Unpad harus hafiz lima juz Alquran : Itu gagal paham!


Gubernur Ahmad Heryawan
Bandung.merdeka.com - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan membantah pemberian beasiswa dari Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan mengharuskan calon mahasiswa hafal lima juz Alquran. Program yang digulirkan itu adalah prioritas bagi mereka yang hafiz lima juz dan akan masuk lewat jalur prestasi.
"Itu bukan persyaratan, baca yang benar, salah baca itu gagal paham. Itu gagasan provinsi, mungkin diadopsi oleh Unpad," kata pria yang akrab disapa Aher tersebut di Bandung, Rabu (5/10). Sehingga dia menegaskan tidak ada diskriminatif bagi mereka yang ingin masuk Unpad melalui program beasiswa. "Tidak ada (diskriminasi)."
Aher menerangkan, bahwa hafiz Alquran patut diapresiasi. Sehingga para penghafal Alquran masuk kategori mahasiswa berprestasi.
"Kalau di Jabar kemarin ada ribuan orang yang diberi beasiswa, paling lima orang mahasiswa yang diberikan beasiswanya, bukan semua. Jadi diskriminasi itu kalau yang hafal Alquran saja," ujarnya.
Dia menambahkan, pemberian beasiswa untuk mahasiswa dengan salah satu syaratnya harus hafal Alquran sudah sejak lama dilakukan oleh sejumlah perguruan tinggi negeri seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).
"Kalau lihat di beberapa link yang sudah melakukan itu bukan hanya Unpad, tapi ada UNS, jadi ada enam hingga 10 universitas negeri sudah melakukan itu. Unpad baru mau dan pernyataan kenapa Unpad yang diributkan sekarang," terangnya.
Sebelumnya Pemprov Jabar sudah kerap memberikan beasiswa kepada 6.000 mahasiswa berprestasi. Baik itu yang berprestasi secara akademik, olahraga atau pun seni. "Persyaratan hafal Alquran itu hanya salah satu syarat," ujarnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Jabar, Waras Wasisto, mengatakan tidak keberatan dengan adanya persyaratan harus hafal minimal 5 juz Alquran. Namun persyaratan itu haruslah merupakan pilihan. Artinya jika si penerima tidak hafal 5 juz Alquran tapi memiliki prestasi lain di bidang, olahraga, seni budaya, sains, atau teknologi, maka dia tetap bisa mendapatkan beasiswa tersebut.
"Jadi sebaiknya persyaratan harus hafal 5 juz Alquran itu sebaiknya merupakan pilihan, bukan merupakan kewajiban yang mutlak," terangnya.
Menurut dia Disdik Jabar dan Unpad pada poin ketiga dalam persyaratan itu seharusnya memperjelas isi redaksinya. Jangan sampai persyaratan harus hafal 5 juz Alquran itu menjadi mutlak.
"Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jabar justru meminta dimasukkan syarat lain yakni, penerima beasiswa itu harus diprioritaskan bagi warga miskin berprestasi," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak