Sosialisasi pilkada serentak 2018, KPU gandeng masyarakat ekonomi syariah


Ketua MES Kota Bandung, Harry Maksum
Bandung.merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung gencar melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bandung yang akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang. Kali ini KPU menggandeng para aktivis di bidang ekonomi syariah yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Bandung.
Ketua MES Kota Bandung, Harry Maksum mengatakan, pihaknya membantu KPU untuk memberikan pemahaman terkait pelaksanaan pilkada serentak. Salah satu yang dibahas yakni terkait ajakan untuk menggunakan hak pilihnya dalam pilkada nanti.
"Aktivis MES banyak mahasiswa, ada yang baru pertama kali memilih juga. Kita ingin sosialisasikan imbauan juga supaya menggunakan hak pilihnya," ujar Harry kepada wartawan di Kampus STEBI Al Jabar, Jalan Batik Halus, Kota Bandung, Kamis (31/5).
Harry menekankan mengenai pentingnya menggunakan hak pilih dalam memiih pemimpin. Menurutnya suara para pemilih sangat berpengaruh dan akan menentukan arah kebijakan dan nasib Kota Bandung selama lima tahun ke depan. Dia pun memaparkan mengenai kaidah memilih dalam Islam.
"Kalau semuanya (pemimpin) buruk pilihlah yang paling sedikit buruknya. Kalau semua baik, pilih yang terbaik. Tapi Saya yakin ketiganya baik, tinggal mana yang lebih baik yang sesuai keinginan warga," katanya.
Dengan adanya sosialisasi ini, Harry berharap mereka dapat lebih mengetahui sosok para pasangan calon, serta visi misi yang diusung dari masing-masing pasangan calon baik di pemilihan walikota Bandung, maupun pemilihan gubernur Jawa Barat. Diharapkan tingkat partisipasi warga Bandung dalam memilih dapat meningkat.
Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PEMILI Ahmad Suwardi mengatakan bahwa memilih pemimpin merupakan hal yang perlu dalam Islam. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk tanggung jawab moral sebagai umat.
"Secara umum itu manusia diberi tanggung jawab mengelola dunia sesuai dengan kapasitasnya, termasuk memilih. Itu salah satu yang harus dilakukan supaya dalam pilihan nanti menambah peluang terpilihnya orang baik untuk memimpin," ucapnya.
Dia menyebut jika golput identik dengn orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu masyarakat diimbau untuk menyalurkan hak pilihnya sebagai bentuk partisipasi dalam menentukan arah kebijakan ke depan dengan memilih pemimpin.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak