Pembangunan gedung kesenian megah Jabar tertunda gara-gara PON


Ilustrasi gedung kesenian
Bandung.merdeka.com - Dewan Kesenian Jeprut Bersatu kerap mengkritik Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang selalu menggembar-gemborkan akan memajukan kesenian di Jabar, di antaranya mendirikan gedung kesenian megah yang representatif.
Namun hingga kini rencana pembangunan gedung kesenian belum terealisasi. Hal ini diakui Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
"Memang benar se-Jabar tidak ada gedung kesenian yang representatif," kata Deddy di Bandung, baru-baru ini.
Menurut dia di Bandung ada dua gedung kesenian yang meski unsur akustik memadai, yakni di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung dan di Taman Budaya Dago Tea House. "Selebihnya tidak ada," ujarnya.
Di luar Bandung, dia melanjutkan, tidak ada daerah yang memiliki gedung kesenian sesuai standar. Beberapa daerah sedang merencanakan pembangunan gedung, misalnya Ciamis, Indramayu, Garut, Banjar dan lainnya.
Rencana pembangunan gedung kesenian sempat mendekati realisasi di kawasan Cikutra, Bandung, dengan arsitek Inggris, Zaha Hadid. Namun arsitek kawakan tersebut meninggal 31 Maret lalu.
"Ada beberapa faktor yang membuat terhambat. Pembebasan lahan. Lalu ingin arsitektur yang fenomenal. Tapi Zaha Hadid meninggal," tutur Deddy.
Ia mengaku, sudah membicarakan pergantian arsitek dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Tapi kini rencana pembangunan gedung kesenian kembali terhambat karena Jabar menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016.
Akibatnya kelanjutan rencana pembangunan gedung kesenian harus kembali diundur. "PON biayanya gede amat. Mungkin tahun depan bisa mulai (pembangunan gedung kesenian)," katanya.
Sementara itu, anggota Dewan Kesenian Jeprut Bersatu Iman Soleh, mengatakan produktivitas kesenian di Jabar sangat tinggi. Dosen teater ISBI Bandung ini mencontohkan, seni teater di Jabar sangat pesat.
Namun sayang, kata Iman Soleh, pertumbuhan kesenian tersebut tidak ditopang dengan fasilitas, di antaranya gedung. Banyak gedung kesenian yang kondisinya memprihatinkan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak