Jelajah sejarah dengan Komunitas Tjimahi Heritage

user
Mohammad Taufik 25 Juli 2016, 12:12 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Minat masyarakat Kota Cimahi terhadap sejarah kotanya sangat tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah peserta program Jelajah yang digelar Komunitas Tjimahi Heritage, komunitas pecinta sejarah dan bangunan tua Kota Cimahi.

Program jelajah terbaru yang digelar Tjimahi Heritage berjudul “Nyucruk Galur Sejarah Kaum Cimahi,” Minggu (24/7) kemarin. Tidak kurang dari 40 peserta mengikuti program ini.

“Alhamdulillah pesertanya banyak. Mereka antusias ingin mengetahui sejarah Kaum Cimahi,” ujar Ketua Tjimahi Heritage, Machmud Mubaraq, kepada Merdeka Bandung, Senin (25/7).

Ia mengungkapkan, peserta program Jelajah Cimahi bukan hanya pelajar atau mahasiswa, tetapi terdiri dari banyak kalangan mulai dari pedagang, pekerja swasta, anggota dewan dan lain-lain.

Mereka bukan hanya berasal dari Cimahi, tetapi banyak juga dari kota tetangga Bandung, juga Jakarta. Beberapa anggota komunitas sejarah juga hadir, antara lain dari Komunitas Lembang Heritage.
“Malah ada anak kelas enam SD ikut,” katanya.

Tingginya antusiasme menggali sejarah Cimahi tidak lepas dari masih minimnya informasi sejarah kota yang berbatasan dengan Kota Bandung itu.

Informasi sejarah yang minim menimbulkan keingintahuan kuat terhadap kegiatan yang berkaitan dengan sejarah. Dari sisi referensi, sejarah Kota Cimahi berbeda dengan Bandung yang jauh melimpah.

“Sejarah tentang Cimahi sangat kurang, sangat sedikit yang diketahui masyarakat. Memang ada buku buatan Pemkot Cimahi hasil kerja sama dengan sejarawan, tapi tak bisa diakses umum karena tidak didistribusikan atau tidak diproduksi massal, hanya orang beruntung saja bisa mengaksesnya,” ujar Machmud.

Selain itu, buku sejarah versi Pemkot Cimahi juga tidak lepas dari nuansa politis, sehingga banyak fakta sejarah belum terungkap, kurang lengkap, dan beberapa fakta perlu diverifikasi dan didalami.

Sebelumnya, Tjimahi Heritage juga menggelar program Jelajah ke makam tua dan kampung adat bertajuk “Jelajah Kerkof (Ereveld) Leuwigajah dan Kampung Cireundeu.”

Peserta jelajah tersebut membeludak, mencapai lebih dari 80 orang. Peserta terjauh dari Jakarta dan Bogor. Program Jelajah Cimahi sendiri terbuka untuk umum dan gratis.

Kredit

Bagikan