Gubernur Jabar kutuk aksi teror serang Madinah dan Solo

user
Farah Fuadona 06 Juli 2016, 09:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengutuk keras aksi teror yang menyerang beberapa kota di Arab Saudi (Madinah, Jeddah, Qathif) dan Solo. Aksi tersebut tentu jauh dari kebenaran karena Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan.

"Kami mengutuk keras, seraya meminta semua pihak di Jawa Barat, termasuk masyarakat agar makin meningkatkan kewaspadaan lingkungan," kata pria yang akrab disapa Aher ini di Bandung, Selasa (5/6).

Dia meminta kewaspadaan semua pihak agar tidak mudah terprovokasi. "Kita sebagai umat dan bangsa masih diuji dengan kehadiran orang-orang dengan ekstremisme pemahaman dan perilaku yang merusak," katanya.

Untuk itu, Aher mengajak semua pihak untuk rapatkan shaf umat dan wujudkan kesatuan bangsa. Menurutnya, tak ada satupun agama yang mengajarkan membunuh orang-orang yang tak bersalah. Karenanya, Aher berdoa agar tersebar hidayah kepada para pelaku di balik serangan ini.

Pelaku bom bunuh diri yang belum diketahui identitasnya semalam meledakkan diri dengan bom sabuk di lokasi parkiran markas keamanan. Jaraknya sekitar 400-500 meter di belakang Masjid Nabawi.

Pihak Kementerian Arab Saudi mengatakan, empat orang pasukan keamanan tewas dan lima orang pasukan keamanan lainnya menjadi korban luka-luka.

Seluruh korban adalah anggota pasukan darurat khusus Arab Saudi yang dijalankan oleh Kementerian Dalam Negeri. Sementara di Solo, pelaku menggunakan motor di Mapolresta Solo dan kemudian meledakkan diri ketika dicegat petugas, tadi pagi.

Dia mengatakan, serangan teror bisa melanda kapan dan di mana saja. "Jawa Barat sudah teruji dari sisi keamanan, beberapa tahun terakhir tidak ada tindak terorisme seperti bom bunuh diri. Namun kami meminta semua pihak waspada," katanya.

Menurut dia, aparat keamanan baik Polisi/TNI harus makin aktif mewaspadai lingkungan, khususnya pada malam takbir dan Shalat Ied besok. Kedua kejadian ini dianggapnya paling rawan karena melibatkan massa yang banyak.

Sementara masyarakat tidak boleh terlalu larut euforia, namun mengabaikan hal ganjil seperti adanya orang baru yang gerak-gerik mencurigakan. Aher meminta masyarakat bahu membahu bersama aparat menjaga kondusivitas.

"Saya tadi pagi sudah berkoordinasi dengan Kapolda dan Pangdam III Siliwangi, agar kita meningkatkan kewaspadaan dan bersama masyarakat menjaga ritual Idul Fitri tahun ini. Seraya bertawakkal pada Allah, kita berdoa agar Jawa Barat tetap aman, nyaman, dan damai," tandas politisi PKS tersebut.

Kredit

Bagikan