Jelang Ramadan, ulama di Jabar diminta ikut mencegah inflasi


Ilustrasi Deddy Mizwar
Bandung.merdeka.com - Menjelang Ramadan dan Idul Fitri sering diwarnai dengan fenomena naiknya harga kebutuhan pokok. Fenomena ini antara lain didorong pola konsumsi masyarakat yang meningkat. Akibatnya permintaan barang tinggi memicu laju inflasi.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap ulama memiliki peran penting dalam mengerem laju inflasi. Ulama bisa memberikan penjelasan sekaligus ajakan kepada masyarakat agar tidak konsumtif terutama pada saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
"Kegiatan ibadah di bulan Ramadan kan meningkat, masyarakat juga banyak yang datang ke masjid. Jadi kita harap para ulama atau dai menyampaikan ke masyarakat jangan bersikap konsumtif untuk menjaga inflasi," ungkap Wakil Gubernur Deddy Mizwar, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Kamis (2/6).
Hal itu disampaikan Deddy Mizwar dalam silaturahmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Jawa Barat dengan ulama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar.
Silaturahmi sebagai upaya untuk mengendalikan harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1437 H juga dilakukan pembekalan kepada para ulama mengenai inflasi dan dampaknya terhadap masyarakat. "Jangan sampai konsumsi yang berlebihan," kata Deddy menambahkan.
Menurut dia, substansi puasa adalah mengendalikan hawa nafsu, termasuk pola konsumsi. "Tapi kenyataannya sekarang kebalikan. Bukan mengendalikan diri tapi malah panik, kayak yang enggak pernah makan. Jadi belanja banyak, makan banyak. Saya kira tidak demikian," ujarnya.
Ia berhadap ulama bisa memberikan pemahaman kepada umat mengenai makna puasa yang sebenarnya. Puasa bukan mengedepankan pola konsumsi. Puasan justru momentum untuk menstabilkan permintaan dan penawaran mengingat pola konsumsi seharusnya tidak berlebihan.
Ia menyebutkan, sepanjang 2015 Jawa Barat memiliki level inflasi sebesar 2,37 persen, lebih rendah dibanding inflasi nasional sebesar 3,35 persen. Bahkan tingkat inflasi di Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi yang terendah dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa.
Trend positif tersebut, kata dia, hasil kerja keras jajaran pengurus FKPI Provinsi, Kabupaten/Kota, MUI, ormas-ormas Islam, dan para Ulama se-Jawa Barat yang setiap tahun dilibatkan dalam upaya pengendalian inflasi ini.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak