Mensos sebut 21 ribu warga Jabar jadi PSK, Kadinsos bilang cuma 5.217

Ilustrasi PSK
Bandung.merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan Jabar menjadi provinsi yang memiliki predikat lokalisasi terbesar karena sedikitnya ada 21 ribu bekerja sebagai PSK dari 11 lokalisasi. Kadinsos Jabar Arifin Harun Kertasaputra membantah data yang dilontarkan Khofifah.
"Data kami terakhir yakni 5.271 WTS (wanita tuna susila). Data tersebut terhimpun sampai tahun 2015. Kami menyebutnya WTS, karena WTS ini menyangkut masalah sosial. Ini yang terus kami bina agar tidak lagi menjadi (PSK)," kata Arifin pada merdeka.com, Kamis (2/6).
Adanya 11 lokalisasi di Jabar yang disebutkan Mensos, Arifin juga membantah. Lanjut dia Jabar sudah menutup seluruh lokalisasi, termasuk dua lokalisasi terbesar yang menampung PSK dengan jumlah banyak.
"Lokalisasi Saritem, Cibitung yang memang terbesar di Jabar sudah resmi ditutup. Sumedang, Bandung dan Kabupaten dan Indramayu sudah enggak ada lokalisasi," ujarnya.
Dia memperkirakan Mensos Khofifah itu harusnya menyebut 11 lokasi, bukan lokalisasi. 11 lokasi itu biasanya dijadikan kedok prostitusi dengan tempat bisnis spa, karaoke dan lainnya.
"Jadi mungkin 11 lokasi yang dicatat mensos. Kalau lokasi tempat yg digunakan prostitusi. Mungkin aja di spa, karaoke, panti pijat. Inikan sulit didata, belum lagi warung remang-remang di Jalur Pantura, itu kan lokasi," ujarnya.
Dia mengaku, akan segera menyampaikan data yang dimiliki Dinsos Jabar pada Mensos Khofifah. Sebab apa yang disampaikan Mensos pada penutupan lokalisasi di Kalimatan Timur itu tidak diketahui sumber datanya.
"Akan saya sampaikan langsung pada Mensos. Jadi perlu diklarifikasi memang," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak