Pemprov bantah Mensos sebut Jabar jadi lokalisasi terbesar

Ilustrasi
Bandung.merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyebut lokalisasi terbesar di Indonesia kini disandang Jawa Barat. Ada 11 lokalisasi yang mencapai ribuan PSK. Menanggapi hal tersebut Kadinsos Jabar Arifin Harun Kertasaputra angkat bicara. "Perlu diklarifikasi. Saya enggak tahu data (Mensos) itu dari mana. Saya akan koreksi langsung ke Ibu Mensos yang menyebut ada 11 lokalisasi. Jabar sekarang sudah tidak ada," kata Arifin pada merdeka.com, Kamis (2/6).
Menurut dia, lokalisasi Saritem Bandung dan Cibitung Bekasi yang memang sebelumnya menampung PSK dalam jumlah banyak resmi ditutup pemerintah setempat. Sehingga dia mempertanyakan jika Mensos menyebut ada 11 lokalisasi yang beroperasi.
"Lokalisasi Saritem, Cibitung yang memang terbesar di Jabar sudah resmi ditutup. Sumedang, Bandung dan Kabupaten dan Indramayu sudah enggak ada lokalisasi," ujarnya.
Dia memperkirakan Mensos Khofifah itu harusnya menyebut 11 lokasi, bukan lokalisasi. 11 lokasi itu biasanya dijadikan kedok prostitusi dengan tempat bisnis spa, karaoke dan lainnya.
"Jadi mungkin 11 lokasi yang dicatat mensos. Kalau lokasi tempat yangg digunakan prostitusi. Mungkin aja di spa, karaoke, panti pijat. Ini kan sulit didata, belum lagi warung remang-remang di jalur Pantura, itu kan lokasi," ujarnya.
Selain warung remang-remang tadi, penyedia jasa seks yang ada di Cisarua Bogor juga menurutnya menjadi salah satu alasan Mensos menyebut maraknya prostitusi di Jabar. Dia mengatakan, Cisarua itu bukanlah lokalisasi.
"Yang disoroti mungkin Ibu mensos masalah di Cisarua. Karena memang Cisarua banyak imigran. Di sana penyedia seks. Itu sulit memang. Walau kelihatan besar, apa yang mau ditutup. Dinsos Kabupaten Bogor juga sudah bekerja di sana," ucapnya.
Terpisah Wagub Jabar Deddy Mizwar juga menyatakan serupa. Demiz sapaan akrabnya meminta wartawan untuk kembali mengklarifikasi data yang disebutkan Mensos. "Kalau 11 lokalisasi ada 15 ribu PSK maka rata-rata satu lokalisasi ada 1.400 PSK," tanya Demiz.
Dia meminta data validnya untuk kembali dikonfirmasi. "Perlu dikonfirmasi ulang ke Mensos," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak