Geopark Ciletuh dan Gunung Padang dikenalkan lewat Asia Tourism Forum

user
Mohammad Taufik 08 Mei 2016, 10:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengenalkan potensi wisata Jawa Barat lewat Asia Tourism Forum (ATF) 2016. Forum dua tahunan ini diharapkan berdampak baik bagi pariwisata Jawa Barat.

ATF, kata Deddy, sejalan dengan program Pemprov Jawa Barat yang tengah mendorong pengembangan potensi pariwisata di Jawa Barat. Potensi tersebut terdiri dari gunung, rimba, laut, air, pantai, sungai dan seni budaya yang disingkat Gurilaps.

"Jadi Jawa Barat ini terkenal dengan gurilaps. Gunung, rimba, laut, air, pantai, sungai plus seni budaya. Dan kita juga sekarang sedang mengembangkan wisata-wisata ziarah," ujar Deddy, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung, Minggu (7/5).

ATF 2016 dibuka Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di Gedung Sate Bandung, Sabtu (7/5). Deddy berharap, forum internasional ATF bisa berdampak pada industri pariwisata di Jawa Barat.

Terlebih, sambung dia, saat ini Pemprov Jawa Barat tengah mendorong Ciletuh dan Gunung Padang agar menjadi program prioritas pariwisata nasional.

"Kita juga mendorong bagaimana Ciletuh plus Gunung Padang ini menjadi suatu program nasional ya, sebagai objek wisata yang sekarang dikembangkan di Jawa Barat ini. Jadi fokus pada dua titik tadi," katanya.

Untuk mendukung Ciletuh dan Gunung Padang sebagai potensi wisata andalan, sambung dia, pihaknya sudah melakukan berbagai pelatihan SDM dan promosi. Selain itu, aksesibilitas atau pembangunan infrastruktur menuju dua destinasi tersebut tengah dilakukan.

ATF atau konferensi pariwisata Asia tahun ini yang ke-12 kalinya diselenggarakan. Kali ini Bandung menjadi tuan rumah dengan penyelenggara Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung. STP Bandung sebelumnya pernah menggelar event yang sama pada 2012.

Tahun ini konferensi yang berlangsung hingga Senin (9/5) ini mengusung tema "A New Approach To Wonderful Tourism." ATF bertujuan memfasilitasi pertukaran informasi dan networking di antara peneliti, praktisi di bidang industri pariwisata, dan pembuat kebijakan terkait pariwisata.

ATF pertama kali diadakan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam, 1993. Tahun ini ATF dihadiri sebanyak 460 orang delegasi dari 21 negara di Asia yang sebagian besar merupakan para akademisi, mahasiswa pariwisata dan komunitas. Event ini ditargetkan membahas 130 karya ilmiah terkait pariwisata.

Pembicara di ATF merupakan pembicara-pembicara terkemuka di bidang Pariwisata yang memiliki reputasi internasional, seperti founder ATF Prof. Kaye Chon, Ph.D., CHE., FIH., dari Hong Kong Polytechnic University.

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan, ATF menjadi ajang pembelajaran dalam mengembangkan pariwisata lewat pendekatan ilmiah. “Forum ini untuk melihat pariwisata terutama dilihat dari aspek akademisi. Jadi kita bisa branch mark student kita dan yang lainnya. Dosen kita dengan dosen dari negara lainnya. Termasuk juga untuk menyiapkan SDM kita," katanya.

Saat ini banyak negara-negara yang sudah melibatkan dunia akademisi untuk mengembangkan industri pariwisatanya. Contoh negara yang telah sukses mengembangkan pariwisata dengan melalui kolaborasi dengan para ahli, diantaranya yakni Hong Kong, Korea Selatan, dan Thailand.

Kredit

Bagikan