Wagub Jabar sarankan Pantai Jakarta sebaiknya tidak direklamasi
Bandung.merdeka.com - Menanggapi pro-kontra reklamasi Teluk Jakarta, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar melontarkan usulan lain. Menurutnya tanah Pantai Jakarta tiap tahunnya mengalami penurunan akibat pengambilan air tanah.
Maka, kata dia, biarkan saja Pantai Jakarta mengalami penurunan tanah sehingga nantinya daerah tersebut bisa menjadi kota air seperti Venesia di Italia.
Deddy mengaku sudah menyampaikan sarannya itu ke dalam rapat koordinasi soal reklamasi di Jakarta beberapa bulan lalu. “Dalam rakor reklamasi itu ada beberapa menteri yang menolak reklamasi. Tapi DKI mendorog terus. Saya bilang sedikit bercanda tapi benar juga, soal pro-konta reklamasi pantai Jakarta sudah tenggelamkan pantai seperti Venesia. Karena tanah Pantai Jakarta turun terus, 45 cm per tahunnya,” kata Deddy di Gedung Sate, Bandung.
Bagaimana dengan dua juta penduduk Pantai Jakarta, menurut dia, yang nelayan bisa tetap tinggal di kota terapung, sedangkan yang tidak melaut bisa pindah ke kota baru yang rencananya akan dibangun Provinsi Jawa Barat.
Kota baru tersebut, kata dia, adalah Twin Metropolitan atau Metropolitan Kembar yang berada di sekitar Jakarta. Twin Metropolitan terdiri dari Bogor-Depok-Bekasi-Karawang-Purwakarta (Bodebek Karpur).
Jadi jika Pantai Jakarta tenggelam karena penurunan air tanah tiap tahunnya, penduduknya bisa pindah ke Twin Metropolitan Bodebekpunjur. “Jadi tak ada yang digusur, alam yang memindahkan,” katanya.
Namun usulannya tersebut tidak mendapat tanggapan. “Tapi nyatanya Pak Ahok (Gubernur DKI) punya visi lain sehingga terjadi perdebatan,” katanya.
Dalam menanggapi reklamasi Teluk Jakarta, menurut dia, sikap Pemprov Jabar bahwa pembangunan harus taat aturan. Contohnya analisis dampak lingkungan (Amdal) belum jadi, tetapi pembangunan perumahan sudah dimulai.“Sangat menyedihkan kalau tidak berdasarkan aturan,” ujarnya.
Selain itu, reklamasi Teluk Jakarta dikhawatirkan berdampak buruk terhadap Jawa Barat. Ia khawatir material untuk reklamasi justru merugikan Jawa Barat. “Kalau itu harus dibangun material pembangunannya dari mana, jangan-jangan akan pindahkan bencana,” kata Deddy.