Tolak pengadaan mobil Fortuner, Aher: Kita dengar suara masyarakat
Bandung.merdeka.com - Pengajuan mobil anyar untuk anggota DPRD Jabar memang menuai kontra di kalangan masyarakat, dan meminta agar pembeliannya dibatalkan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan tidak memberikan pernyataan tegas, namun dirinya memberi isyarat agar anggota dewan bisa mendengar jeritan masyarakat.
Sebelumnya Tokoh masyarakat Jabar Tjetje Padmadinata meminta Pemprov Jabar membatalkan usulan penggantian mobil pinjam pakai baru untuk para anggota DPRD Jabar. Pembelian mobil Toyota Fortuner yang diperkirakan menelan Rp 50 miliar dinilai akan melukai masyarakat banyak.
"Ya tentu semua kita harus mendengar suara masyarakat. Jangan terlalu jauh, artinya sebaiknya siapapun kita harus mendengar suara masyarakat," tutur pria yang akrab disapa Aher itu di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Kamis (7/4).
Aher menyatakan, bola panas tersebut saat ini ada di DPRD. Sehingga keinginan tersebut bisa langsung ditanyakan pada DPRD. "Tanya DPRD saja, kalau saya mari kita dengar suara masyarakat. Enggak ada yang salahkan dengan pernyataan itu," terangnya.
Pengajuan mobil jenis Toyota Fortuner untuk para anggota DPRD Jabar memang akan dievaluasi. Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari mengaku akan melakukan rapat pimpinan membahas masalah usulan mobil baru yang sudah ramai di media massa tersebut.
"Kami perlu seperti rapim dulu untuk menyikapi itu. Akan koordinasikan dulu. Ini sudah melalui media dan berkembang terkait informasi tersebut," kata Ineu yang merupakan politisi PDIP tersebut, saat dihubungi wartawan.
Dia sejauh ini belum bisa menyampaikan sikap, ihwal keinginan para anggotanya mengganti mobil Toyota Rush menjadi mobil Fortuner yang bisa melewati medan berat tersebut.