Pengajuan mobil Fortuner untuk anggota DPRD Jabar akan dievaluasi
Bandung.merdeka.com - Pengajuan mobil jenis Toyota Fortuner untuk para anggota DPRD Jabar akan dievaluasi. Pengadaan mobil yang diperkirakan akan menelan biaya Rp 50 miliar untuk 95 unit dari APBD 2016 itu akan bahas dalam rapat pimpinan DPRD Jabar.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi Sundari saat dimintai tanggapan pengajuan mobil pinjam pakai oleh 95 wakil rakyat, saat dihubungi wartawan, Kamis (7/4).
"Kami perlu seperti rapim dulu untuk menyikapi itu. Akan koordinasikan dulu. Ini sudah melalui media dan berkembang terkait informasi tersebut," kata Ineu yang merupakan politisi PDIP tersebut.
Dia sejauh ini belum bisa menyampaikan sikap, ihwal keinginan para anggotanya mengganti mobil Toyota Rush menjadi Toyota Fortuner yang mampu melewati medan berat tersebut.
"Kita tunggu rapat. Semua masukan akan kami perhatikan semua, sampai pada akhirnya menjadi kebijakan DPRD. Nanti hasilnya akan kami sampaikan. Apalagi ini atas nama lembaga," terangnya seraya keberatan jika anggotanya disebut mengajukan mobil dinas yang harusnya pinjam pakai. "Mobil dinas secara aturan hanya diperoleh pimpinan. Kalau anggota statusnya pinjam pakai. Karena perawatan kalau pinjam, tanggung jawab pemakai."
Dia menyatakan, keinginan anggotanya mengganti mobil 'wah' tersebut juga sudah melalui proses panjang dan lewat beberapa mekanisme. Meski sudah masuk ke Pemprov Jabar namun tetap keputusan tersebut harus diambil lewat rapat pimpinan nanti.
"Di DPRD harus ada mekanisme, kami rapatkan sampai jadi keputusan akhir. Beberapa informasi yang selama ini keluar terkait status mobil dinas, kemudian prosesnya juga harus lewat mekanisme," ungkapnya.
Keinginan mobil baru untuk para wakil rakyat di Jabar sendiri disampaikan Syahrir Ketua Komisi I DPRD Jabar. Alasanya kata Syahrir, bahwa mobil Toyota Rush yang selama ini digunakan merupakan peninggalan anggota dewan lama dan banyak dikeluhkan karena kemampuannya.
Apalagi jika para dewan harus mengunjungi dapil yang berada di jalur selatan Jabar. Mobil yang lebih tangguh dinilai Syahrir akan lebih mudah menunjang kinerja.