Pemprov Jabar harus batalkan pembelian Fortuner DPRD

user
Mohammad Taufik 06 April 2016, 10:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Usulan pembelian mobil dinas baru untuk angggota DPRD Jabar dinilai akan menyakiti hati publik. Di saat masih banyaknya warga kesusahan, tidak selayaknya wakil rakyat meminta mobil baru jenis Toyota Fortuner yang pengadaannya diperkirakan mencapai Rp 50 miliar.

Hal itu disampaikan Pengamat kebijakan publik dari Monitoring Community Jawa Barat, Kandar Karnawan. "Masyarakat masih banyak loh yang kesusahan cari makan. Pake hati dong, biar bisa berempati terhadap kondisi masyarakat yang sedang susah. Masyarakat Jabar pasti marah kalau tahu ini," katanya, kemarin.

Atas dasar itulah, Mendagri melalui Pemprov Jabar menurut dia harus membatalkan pembelian mobil Fortuner. Lanjut dia, mobil Toyota Rush yang ada saat ini sudah sangat layak.

"Pembelian mobil baru itu tidak terlalu urgent. Mobil yang digunakan para anggota dewan itu masih bagus. Banyak hal yang lebih penting daripada harus beli mobil baru. Ini mau kerja atau mau gaya-gayaan dengan mobil mewah," ujarnya.

"Gubernur dan Mendagri harus mencoret usulan gila (pembelian 100 mobil baru) itu," ujar pria yang akrab disapa Aan tersebut.

Dia meyakini, jika pembelian mobil dinas baru direalisasikan gejolak besar di kalangan masyarakat desa di berbagai pelosok Provinsi Jawa Barat pasti akan terjadi. Terlebih, saat ini dana desa juga harus rela dikorbankan separuhnya karena duit akan terlebih dahulu dialokasikan ke penyelenggaraan PON 2016.

"Anggaran desa yang sudah jelas-jelas manfaatnya dirasakan oleh masyarakat desa ditunda karena dananya tidak ada, DPRD Jabar malah mengajukan pembelian 100 mobil mewah baru yang memakan anggaran lebih dari Rp 50 miliar. Ini akan menimbulkan gejolak besar," ungkapnya

Dia meminta, dewan untuk membuktikan kinerja dulu ketimbang harus meminta mengganti mobil baru. Jabar saat ini belum menunjukkan kesejahteraan yang signifikan. "Sebaiknya anggota dewan buktikan dulu kinerjannya terhadap rakyat. Jangan cuma mau minta fasilitas. Berhentilah menyakiti hati rakyat kecil," ujarnya.

Kredit

Bagikan