Sebelum pergi Gita dan Sofi bawa uang Rp 600 ribu
Bandung.merdeka.com - Gita Amalia (12) dan Sofi Fahaamanisa (12), dua warga Komplek Griya Cempaka Arum Blok D11, Gedebage, Kota Bandung dikabarkan hilang pada Senin (4/1) kemarin. Hingga saat ini dua bocah kelas enam SD tersebut belum diketahui keberadaannya.
"Dari kemarin sampai hari ini belum ada kabar. Keluarga saya dan keluarga Sofi sudah mencari tapi belum ketemu," ujar Anne Andriana Ernaningsih (34), ibunda dari Gita Amalia kepada Merdeka Bandung saat ditemui di rumahnya, Rabu (6/1).
Anne mengungkapkan, sejak putrinya dikabarkan hilang, dirinya bersama orang tua Sofi sudah melaporkannya kepada pihak kepolisian. Selain itu dia juga sudah menyebar foto Gita dan Sofi ke sejumlah lokasi di Kota Bandung.
Tak hanya itu, sejak kemarin dia sudah mendatangi teman sekolah Gita dan Sofi, termasuk gurunya di sekolah. Kebetulan keduanya bersekolah di sekolah yang sama yakni di SDN Cempaka Arum. Namun baik teman sekolah maupun gurunya tidak mengetahui sama sekali ihwal keberadaan keduanya.
Anne mengungkapkan, pada Rabu (6/1) pagi tadi sempat ada yang mengabarkan, melihat dua bocah seperti Gita dan Sofi di daerah Antapani. Orang yang mengabarkan tersebut melihat ciri-ciri dari gambar yang disebar oleh pihak keluarga.
"Tadi pagi ada informasi ada yang melihat Sofi dan Gita di daerah Antapani lagi jalan mau nyebrang ke Komplek Mitra Dago. Orang itu nelepon ke ibunya Sofie, katanya mirip seperti anak yang di foto. Kemudian kakak Saya langsung ke sana, kemudian tanya satpam dia tidak tahu. Sudah muter-muter juga tidak ketemu," kata Anne.
Penasaran dengan informasi tersebut, Anne kemudian mengecek ke teman-teman Gita dan Sofi, jika ada teman mereka yang tinggal di sana. Namun dari penelusurannya tidak ada yang tinggal di sana.
"Kita juga gak punya saudara di daerah itu. Karena kalau Saya punya saudara di Garut sama Cicadas. Kalsu Sofi juga punya saudara di Tasik," kata Anne.
Informasi mengenai keberadaan Gita dan Sofi diakui Anne telah ada sejak kemarin. Hal itu diketahui melalui nomor ponsel Andrianto, Paman Gita yang sengaja disebar kepada masyarakat jika ada yang melihat keduanya.
"Kemarin ada yang bilang lihat di Cianjur. Kemudian di Majalaya. Ada juga yang melihat di angkot Panyileukan. Setelah ditelusuri informasinya jadi simpangsiur, terkesannya seperti main-main," katanya.
Anne menjelaskan, saat anaknya dikabarkan hilang, dirinya baru saja tiba di rumah sore hari selepas Ashar. Saat itu Nenek Gita yang saat itu ada dirumah memberi tahu dirinya bahwa Gita pergi membawa banyak baju yang dimasukan ke dalam tas.
"Neneknya bilang pakasi sepatu bawa kantong bawa baju banyak," kata Anne.
Setelah itu, Anne kemudian mengecek ke rumah Sofi, dimana di tempat itu Gita dan Sofi biasa menjaga warung. Anne biasa menitip barang dagangannya ke warung milik orang tua sofi yang letaknya memang berdekatan. Namun saat mendatangi warung, Anne terkejut, sebab warung yang biasa dijaga oleh keduanya telah tutup.
"Ayahnya Sofi bilang Gita dan Sofi beli ayam goreng ke depan. Dari situ saya feeling kalo ini mah pergi. Karena kalau warung tutup itu gak akan lama. Biasanya warung tutup itu kalau mereka mau makan atau shalat. Tapi ibu-ibu di sekitar rumah saya bilang kalau warung udah tutup dari siang," ungkap Anne.
Anne kemudian pulang ke rumahnya yang letaknya berdekatan dengan rumah Sofi. Betapa terkejutnya dia, saat melihat lemari yang menjadi tempat baju tampak acak acakan. Terlebih lagi uang yang dia simpan di lemari tersebut juga ikut hilang.
"Uang yang saya simpan di lemari Rp 600 ribu itu tidak ada. Kata neneknya Gita terlihat buru-buru kayak ada yang nungguin. Curiganya ada yang ngajak tapi gak tau kemana. Gak seperti biasanya, karena Gita itu orang rumahan. Orang lain mah pada main di lapang. Dia Jaga warung," katanya.
Anne berharap anaknya segera kembali ke rumahnya. Sebagai seorang Ibu dia mengaku khawatir dengan kondisi anak pertamanya tersebut.
"Saya gak marah soal uang mah. Karena uang itu memang untuk Gita beli HP dan Gita pun sudah tahu. Uang itu bermanfaat buat makan dia, jangan sampai kekurangan. Saya khawatir dengan kondisinya, Kalau udah sore anak-anak nyangkut dimana, apalagi kayak kemarin ujan gede," ungkapnya.
Sementara itu, petugas security yang berjaga mengaku melihat Gita dan Sofi membawa tas berjalan keluar komplek sekitar pukul 14.45 WIB.
"Saat mereka bawa tas, saya sempat tanya mau kemana. Saya bilang mau pada kabur kemana hayo. Saya becandain, karena saya memang suka bercanda dengan anak-anak komplek sini," kata petugas security yang enggan disebut namanya.
Namun karena sofi dan Gita mengatakan akan pergi les, dia tidak curiga.
"Bilangnya mau pergi les. Makanya saya biarkan pergi. Saya tidak tahu akan seperti ini," ungkapnya.