30 Ribu pengunjung padati Pekan Kerajinan Jawa Barat Barat 2015

user
Mohammad Taufik 28 Desember 2015, 10:25 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Sebanyak 30 ribu pengunjung memadati acara Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) ke-11 selama penyelenggaraan lima hari dari 23-27 Desember di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh, Kota Bandung.

"Selama lima hari penyelenggaraan acara ada 30 ribu pengunjung datang," ujar Ketua Panitia PKJB ke-11 Tahun 2015, Muhammad Admarius, kepada Merdeka Bandung di sela-sela acara, Minggu (27/12).

Admarius menuturkan, acara tersebut merupakan gelaran dua tahunan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat. Untuk tahun ini merupakan gelaran ke 11 kalinya yang dimulai sejak 22 tahun lalu.

Admarius mengatakan jumlah pengunjung pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 30 persen dibandingkan 2013 lalu. Padahal pihaknya menargetkan sebanyak 60 ribu pengunjung datang.

"Ini di luar ekspektasi kita. Jumlah pengunjung turun 30 persen dari jumlah pengunjung tahun lalu. Kalau 2013 itu padat sekali," katanya.

Admarius menilai penurunan jumlah pengunjung ini disebabkan kondisi ekonomi di tanah air yang tidak terlalu baik. Kondisi ini mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.

"Memang kita hanya menargetkan potential buyer untuk memutar roda perekonomian dalam pameran. Kita ingin mengoptimalkam promosi hasil kerajinan daerah juga merupakan target utama pameran kali ini," ujar Admirus.

Kegiatan pameran tahun ini yang mengusung tema "My Craft My Style", menampilkan karya karya dari para perajin binaan dari 27 Dekrasnada kabupaten/kota di Jawa Barat. Dalam acara ini menampilkan sejumlah produk kerajinan, diantaranya; handycraft, fashion dan aksesoris, batik, kulit, houseware, perangkat interior dan eksterior

Perputaran uang capai Rp 20-30 miliar

Selama lima hari penyelenggaraan acara yang dimulai sejak Rabu (23/12) lalu, total perputaran uang mencapai Rp 20 miliar. "Untuk perputaran uang gambarannya sekitar Rp 20 sampai 30 miliar. Karena banyak transaksi yang tidak disetorkan datanya," terang Muhammad Admarius.

Admarius menuturkan, dalam penyelenggaraan acara tahun ini, produk fashion dan aksesoris menjadi penyumbang terbesar selama penyelenggaraan acara pemeran. Produk fashion dan aksesoris menjadi produk yang menjadi buruan pengunjung.

"Kontribusi terbesar didominasi oleh produk fashion dan aksesoris," katanya.

Namun demikian, lanjut Admarius, pihaknya tidak terlalu memerhatikan total perputaran uang selama penyelenggaraan acara. Yang penting, kata dia, melalui acara ini menjadi sarana promosi bagi para pelaku usaha.

"Kita fokusnya enggak ke omzet, tapi ke promosi. Melalui acara ini juga menjadi sarana pendidikan kreativitas untuk meningkatkan kualitas karya seni dalam meningkatkan daya beli untuk bersaing selama masa Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan TPP (Trans Public Partnership)," tuturnya.

Kredit

Bagikan