JaFest 2021, Upaya Lestarikan Budaya & Pemulihan Ekonomi Terdampak Covid-19

user
Endang Saputra 09 Maret 2021, 06:31 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest) 2021 akan hadir akhir bulan ini. Kegiatan yang diinisiasi oleh organisasi Ikatan alumni universitas yang berada di Jawa Barat inibertujuan untuk melakukan pelestarian budaya dan pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Organisasi ikatan almuni yang terlibat dalam kegiatan ini adalah IKA UNPAD, IA ITB, ILUNI UI dan HA IPB. Selain unsur budaya, acara tersebut mengakomodir pada pelaku ekonomi kreatif dan UMKM serta pariwisata.

JaFest 2021 diselenggarakan pada 20 hingga 24 Maret 2021 dengan menggunakan sarana digital. Soft opening akan diadakan di Bogor dalam bentuk pementasan budaya dan tari yang akan disiarkan dan melibatkan para duta besar Indonesia di luar negeri dan dengan mengundang para duta besar luar negeri di Indonesia. Grand opening diadakan pada tanggal 21 Maret 2021 di Kota Bandung.

"JaFest akan mengusung beberapa daerah dengan potensi budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata seperti Bandung Raya, Bogor Raya, Garut, Cirebon dan Depok,” ucap Ketua Umum IKA UNPAD, Irawati Hermawan di Gedung Sate, Kota Bandung.

Garut akan mengusung acara peninjauan desa wisata di beberapa wilayah di Garut, sementara Cirebon akan mengusung kegiatan dialog peradaban yang akan dilakukan di Kereta Wisata dari Bandung ke Cirebon, yang juga akan disiarkan secara luas melalui platform digital.

Sebagai upaya untuk menggairahkan ekonomi kreatif dan UMKM, sepanjang lima hari penyelenggaraan, akan diadakan digital expo Ekonomi Kreatif dan UMKM, dimana lebih dari 500 pelaku ekonomi kreatif, start up dan UMKM akan turut serta.

“Kami sudah mengkurasi sekitar 500 pelaku ekonomi kreatif, umkm, start up., nantinya yang akan kita tampilkan secara digital dalam digital platform. Kami berharap ada transaksi ekonomi Rp 5-10 miliar sepanjang acara berlangsung,” kata dia.

“Ini berawal dari kegundahan kita karena pandemi sudah lebih dari satu tahun, kemudian perekonomian lumpuh, pariwisata juga terpuruk, nah padahal kita harus terus bergerak, kita harus terus memikirkan untuk memulihkan ekonomi,” sambungnya.

Lebih lanjut Irawati menjelaskan bahwa di Jawa Barat ada kurang lebih 400 jenis permainan tradisional. Beberapa di antaranya sudah tidak dikenal oleh anak muda karena jarang dimainkan. Melihat fenomena itu, butuh inovasi dan pemanfaatan teknologi digital untuk mengenalkan permainan tersebut.

Atas dasar itu, Ulinpiade menjadi salah satu rangkaian acara yang masuk dalam JaFest 2021. Penyelenggara membuat Perepet Jengkol Challenge bekerjasama dengan aplikasi media sosial TikTok.

“Kami mengajak masyarakat, terutama kluster keluarga mengunduh permainan perepet jengkol, untuk diupload ke TikTok. Target ada 1.500 video terkumpul sepanjang penyelenggaraan JaFest. Dan kalau terealisasi akan tercatat dalam Muri (Museum Rekor Indonesia),” terang dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang memberikan sambutan secara daring menyambut baik kolaborasi dalam penyelenggaraan JaFest 2021. Menueur dia, hal ini sesuai dengan visi misi Jabar juara lahir batin.

“Melalui inovasi dan kolaborasi, dan mudah-mudahan pariwisata dan budaya sebagai keunggulan identitas jabar akan terus kita dukung, dan pariwisata menjadi ekonomi terdepan dalam pemulihan ekonomi pasca covid-19,” terang dia.

Kredit

Bagikan