Kartel Lokal, Wadah Bagi Para Pelaku Bisnis Fesyen Lokal di Bandung

user
Endang Saputra 30 September 2019, 16:32 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Punya bisnis fesyen dan bingung bagaimana mengembangkannya? Kartel Lokal jawabannya. Kartel Lokal merupakan collective movement yang menjadi wadah untuk berkumpulnya pada pelaku bisnis lokal khususnya dibidang fesyen untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman.

Kartel Lokal yang secara resmi dibentuk tahun ini telah memiliki anggota sekitar 90 merek dagang lokal. Kehadiran Kartel Lokal merupakan upaya untuk merangkul para pelaku usaha muda untuk bersama-sama mengembangkan bisnisnya

"Kehadiran Kartel Lokal ini pengennya saling sharing untuk bisa mengembangkan bisnisnya masing-masing. Soalnya, kita pengen semua brand lokal bisa maju, dan tentunya juga memiliki standar yang bagus," ujar perwakilan Kartel Lokal, Ryanda Ibrahim kepada Merdeka Bandung.

Kartel disini merepresentasikan perkumpulan, kesatuan, keanggotaan, kerumunan dan dari merek-merek dagang yang kurang lebih masing-masing berpengalaman dan berpengaruh selama lima tahun terakhir di dunia fesyen khususnya di kota Bandung.

Lokal sendiri merepresentasikan konteks setempat, tempat lahir, daerah, tempat berumbuh kembang.

Sehingga bila digabungkan, menurut versi Kartel Lokal memiliki arti perkumpulan ini ingin menunjukkan ciri khas, identitas, budaya dan kearifal lokal dari tanah kelahirannya dengan pendekatan yang modern dan berdampak dari berbagai macam sisi.

Mulai ekonomi, sosial hingga politik agar dapat tereskspos dengan baik sehingga dapat terus dijaga, diingat dan dikembangkan oleh generasi berikutnya dan dapat dikolaborasikan dengan ide-ide global bermuatan lokal.

Ryanda menjelaskan, salah satu upaya untuk merangkul para pelaku usaha muda Kota Kembang adalah dengan menyelenggarakan ‘Store Less Pop-Up Event by Kartel Lokal’. Ini merupakan kegiatan pertama di Bandung yang mempertemukan pelaku bisnis dengan pelaku bisnis lainnya dan para pelaku bisnis yang menyapa pembelinya secara langsung.

“Store-Less sendiri memiliki arti ‘tidak memiliki toko’ dengan bahasa lain Lokal Brand millenials yang berbasis online ini rata-rata besar dan berkembang pesat di media social khususnya Website, Instagram, Facebook dan Youtube,” jelasnya.

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membuat ekosistem kewirausahaan lebih berkelanjutan dan menciptakan budaya yang baik untuk bersama. Pada akhirnya akan membuat Kartel Lokal ini bisa menjadi acara baru yang tidak akan pernah ada di Indonesia sebelumnya. Kegiatan sendiri dilangsungkan selama tiga hari mulai Jumat hingga Minggu (29/9) kemarin.


“Tujuan lainnya yaitu untuk menggerakkan gerakan lokal dan menghilangkan ego atau bahkan kesenjangan untuk setiap merek atau komunitas lainnya,” katanya.

Kredit

Bagikan