Bandung.merdeka.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengirimkan tim peneliti untuk mencari tahu penyebab tsunami yang menerjang wilayah pesisir Selat Sunda. PVMBG telah mengirim tim pendahulu yang berjumlah empat orang ke lokasi.

Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Wawan Irawan, mengatakan, tim ini akan bertugas melakukan pemeriksaan. Pihaknya perlu melakukan pendalaman, sebab belum bisa dipastikan penyeban tsunami yang terjadi berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.

"Jadi tim kita akan pergi ke sana untuk melakukan pemeriksaan di sana," ujar Wawan kepada wartawan, Minggu (23/12).

Menurut Wawan, pihaknya juga akan melakukan pemantauan melalui citra morfologi Gunung Anak Krakatau. Hal ini dilakukan untuk melihat morfologi gunung.

"Makanya kita akan cari data tersebut terutama yang ada di permukaan. Adakah longsoran terjadi di tebingnya atau apanya. Kita akan melihat apakah ada yang berubah dari struktur Gunung Anak Krakatau atau tidak," ujarnya.

Wawan mengungkapkan, untuk menimbulkan gelombang air yang besar hingga terjadi tsunami, diperlukan tenaga yang besar. Namun berdasarkan alat pemantauan gunung Anak Krakatau, tidak ada aktivitas vulkanik.

"Untuk menimbulkan gelombang besar hingga terjadi tsunami diperlukan tenaga yang besar seperti pergeseran lempeng, letusan besar gunung api, maupun longsoran besar yang masuk ke dalam kolom air laut. Namun Ini tidak terdeteksi oleh seismograf di pos pengamatan," katanya.