Parmusi Jabar gagas pembentukan dai ekonomi syariah
Bandung.merdeka.com - Organisasi dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Jawa Barat tengah menggagas dibentuknya Da'i Ekonomi Syariah. Para dai ini diharapkan dapat membantu sosialisasi tentang ekonomi syariah ke masyarakat secara langsung.
Ketua PW Parmusi Jawa Barat Harry Maksum mengatakan masyarakat memerlukan sosialisasi untuk dapat memahami dan tertarik menggunakan sistem ekonomi syariah dalam transaksi keuangannya. Nyatanya, pemahaman masyarakat mengenai ekonomi syariah masih minim.
Harry menilai masyarakat butuh pola sosialisasi yang lebih efektif dengan menyasar langsung ke masyarakat. Hal ini bisa dilakukan melalui peran ulama atau dai.
"Kami sedang mencoba menggagas membentuk Dai Ekonomi Syariah untuk menjembatani industri jasa keuangan syariah dengan masyarakat. Ulama ustaz harus menginformasikan tentang ekonomi syariah ini," kata Harry usai menjadi pembicara kegiatan diskusi dalam Jabar Book Fair di Jalan Braga, Kota Bandung, Kamis (2/8).
Menurutnya, industri keuangan syariah saat ini masih minim sosialisasi langsung kepada masyarakat. Sehingga keberminatan masyarakat beralih ke institusi keuangan syariah masih kecil. Padahal sistem ini sudah ada di Indonesia selama 30 tahunan.
Ia menyebutkan berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jawa Barat baru 11 persen dari total penduduk yang memahami dan menggunakan bank syariah. Secara nasional bahkan baru 5,13 persen masyarakat menggunakan bank syariah.
Melalui peran ulama, katanya, dapat menyasar langsung ke umat Islam yang menjadi penduduk terbesar di Indonesia. Apalagi jika pemahaman mengenai manfaat sistem ekonomi syariah bisa tersampaikan dengan baik.
"Peran ustaz kiai sangat penting supaya orang banknya sibuk dengan bisnisnya karena mereka harus menguntungkan bagi pemilik modal tapi masyarakat juga tersosialisasi," ujarnya.
Selama ini, menurutnya peran ulama masih belum besar terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Padahal sistem ini merupakan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Hal tersebut dinilainya dikarenakan para ulama juga banyak yang belum memahami sistem ekonomi syariah dan penerapannya. Oleh karenanya, Dai Ekonomi Syariah ini dinilai bisa sekaligus memberikan pemahaman kepasa para ulama untuk nantinya disampaikan kepada masyarakat luas.
"Masyarakat kalau tidak disosialiasikan maka nasabah juga nggak akan nambah.
Saya imbau industri keuangan memanfaatkan Dai. Kita juga akan adakan jambore Dai nasional, supaya sosialisasi masyarakar bisa lebih mudah dan paham," tuturnya.
Sosialisasi pemahaman mengenai keuangan syariah harua terus digencarkan. Dengan berdasar pada ajaran dan syariat Islam maka sistem ini dinilai memiliki banyak manfaat.
"Sangat penting ekonomi syariah ini, pertama menyelamatkan umat Islam supaya transaksinya sesuai syariat Islam. Kedua bisa mengurangi ketimpangan. Ekonomi syariah bisa bantu menyelesaikan, kan bukan hanya bank tapi ada zakat infak sodaqoh wakaf," katanya.
Ia juga berharap pemerintah bisa mengubah salah satu bank BUMN nya menjadi bank syariah. Serta menyimpan dananya di bank syariah. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia pasti bisa lebih pesat.