Inilah kisah inspiratif supir Go-Jek yang unik

user
Endang Saputra 05 Juli 2018, 13:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Terpaksa menutup bisnis konveksi yang telah dijalani selama dua tahun dan menjadi lahan mencari nafkahnya, kehidupan Eddy Jahja Asnam berubah total. Keadaan terpaksa membuat kakek lima orang cucu ini harus menganggur selama bertahun-tahun dan merubah hidupnya secara total.

Tak memiliki mata pencaharian tidak membuat Eddy menyerah. Suatu hari, ia bertemu dengan temannya yang merupakan supir ojek online yakni Go-Jek. Tanpa malu, ia meminta untuk diberikan pemahaman mengenai pola kerja dari Go-Jek. Tertarik dengan sejarah dan pola kerja yang ditawarkan, Eddy pun memutuskan untuk ikut bergabung dengan menjadi supir ojek online itu.

"Pas saya tahu ternyata Go-Jek ini adalah perusahaan asli Indonesia yang punya visi misi sangat baik. Berbasis sosial, itu yang membuat saya tertarik menjadi driver Go-Jek," ujar Eddy kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Beehive, Jalan Dayang Sumbi, Kamis (5/7).

Eddy pun bergabung dengan Go-Jek pada Oktober 2015 silam. Selama tiga tahun menjadi supir ojek online, Eddy menilai bahwa ini adalah pekerjaan menyenangkan. Setiap harinya, ia tak pernah menghabiskan waktu hanya untuk bekerja dengan berburu orderan dari penumpang.

Lebih dari itu, Eddy yang usianya sudah tak muda lagi ini justru lebih banyak berbagi cerita perihal pengalaman hidup dan memberikan semangat bagi sesama supir ojek online. Kata dia, ini merupakan kesempatan besar dan sangat luar biasa.

"Penghasilan saya di Go-Jek memang tidak terlalu besar. Saya bukan orang yang ngejar target buat bonus-bonus. Saya lebih suka kerja santai dan bisa menjalin silaturahmi dengan baik bersama supir-supir Go-Jek lainnya," tutur dia.

Berkat aksinya itu, tak heran jika Eddy didapuk menjadi pengurus komunitas Paguyuban Driver Ojek Online (Padoeli) yang berpusat di Jalan Abdul Hamid, Cicaheum. Sebagai pengurus, ia beberapa kali mengadakan berbagai macam kegiatan seperti acara ‘Ngaliwet Bareng’ bersama ojek pangakalan di Jatihandap.

Eddy juga mengajak rekan-rekan komunitasnya untuk mengumpulkan beberapa pakaian yang sudah tidak terpakai untuk mengadakan acara bakti sosial berbagi baju bekas layak pakai ke beberapa tempat di luar kota dan tanggap bencana ketika Kota Garut terkena musinah bencana banjir bandang.

Tak hanya itu, pada tahun 2016 lalu, Eddy mendapat penghargaan sebagai supir ojek online terunik. Penghargaan yang membuatnya senang sekaligus bingung ini menjadi bekal Eddy bahwa pekerjaannya sebagai supir ojek selama ini mendapat perhatian dari Go-Jek.

"Pas dapet penghargaan saya senang tapi bingung. Soalnya saya dapat penghargaan driver terunik, entah dilihat dari mana tapi ya seneng aja sih soalnya kerja keras saya buat selalu support teman-teman mendapatkan perhatian. Ini adalah dukungan buat saya untuk selalu lebih baik lagi," katanya.

Kredit

Bagikan