Besok, sopir angkot di Jabar demo dan mogok massal
Bandung.merdeka.com - Sopir angkutan kota yang tergabung Wadah Aliansi Angkutan Transportasi (WAAT) Jawa Barat akan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (8/5) besok. Tak hanya unjuk rasa, para sopir angkot juga akan berencana menggelar aksi mogok massal.
Ketua WAAT Jawa Barat Herman mengatakan, akan ada ribuan sopir angkot yang ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut. Aksi tersebut dilakukan dalam rangka menyikapi Permenhub No 108 Th 2017 tentang angkutan sewa khusus yang berbasis Online atau plat hitam tidak dalam trayek.
"Sampai saat ini belum ada realisasi nyata di lapangan khususnya dalam menegakkan status hukumnya," ujar Herman saat dihubungi, Senin (7/5).
Herman mengungkapkan, aturan Permenhub 108 tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Jawa Barat tahun 2017 PM 108/2017 tentang kuota untuk angkutan khusus nomor 550/kep 1064-dishub/2017 sudah dikeluarkan. Namun pada kenyataan di lapangan belum dilaksanakan.
"Padahal aturan tersebut keluar sejak November tahun lalu. Belum terlaksananya atas nama badan hukum atau mempunyai ciri stiker khusus hingga uji kelayakan atau KIR," katanya.
Herman menyebut selama ini, sopir angkutan konvensional diam dan bertahan karena menunggu implementasi dari aturan itu. Angkutan daring harusnya segera mematuhi dan menjalankan aturan tersebut. Pemerintah diharapkan bisa memantau dan memastikan aturan dijalankan.
"Kami hanya ingin aturan itu bisa dijalankan. Jadi semuanya sama-sama nyaman dan mengikuti aturan yang berlaku," ucap Herman.
Menurut Herman para sopir angkot rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung Sate. Para sopir berasal dari Bandung Raya, Sumedang, Majalengka hingga Tasikmalaya. Aksi tersebut rencananya digelar selama tiga hari dari 8-10 Mei 2018.
"Demo dan ikut mogok massal kira-kira ada 11 ribuan. Kebanyakan dari angkutan Kabupaten Bandung," pungkasnya.
Antisipasi mogok massal
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung melakukan langkah antisipasi untuk menghadapi aksi unjuk rasa dan mogok massal yang akan dilakukan oleh Wadah Aliansi Aspirasi Transportasi (WAAT) Jawa Barat, Selasa 8 Mei besok. Dishub
menyiapkan ratusan armada sebagai sarana transportasi umum untuk mengangkut masyarakat yang terkena dampak dari aksi mogok tersebut.
Kepala Dishub Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan bahwa bus Trans Metro Bandung (TMB), bus Damri, bus buruh dan bus sekolah tetap beroperasi seperti biasa. Masyarakat dapat menggunakan armada tersebut seperti sekolah jika ada aksi mogok dan aksi unjuk rasa.
"Nah untuk persiapan dishub semua angkutan sekolah, TMB koordinasi Damri dan bus buruh tetap beroperasi dan bus sekolah diperuntukkan publik kalau terjadi Unras. Cadangan kita punya 19 bus akan dioperasikan di 10 lokasi. Ada tambahan 20 total dishub 60 bus ditambah AKDP Damri sekitar 220 bus," ujar Didi.
Menurut Didi, jumlah armada akan ditambah dari mobil dinas dari aparat kewilayahan. Mobil dari kecamatan akam dikerahkan jika memang terjadi penumpukan penumpang. "Mobil kecamatan nanti mobile. Camat-camat di wilayahnya keliling dan karena ini sudah ketiga kali protap sudah berjalan," katanya.
Tak hanya itu, Dishub juga menggalang bantuan dari masyarakat umum. Warga yang memiliki kendaraan bisa membantu memberikan tumpangan kepada warga lainnya.