Langkah strategis yang dilakukan Bank BNP tahun ini

user
Endang Saputra 30 Juni 2018, 10:47 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 diperkirakan semakin kuat. Meski terdapat beberapa resiko global yang perlu diwaspadai, ada optimisme tinggi untuk meraih peluang meningkatkan kinerja keuangan. Seperti yang dilakukan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (Bank BNP). Pihaknya telah merangkum strategi besar untuk digenjot tahun ini.

Direktur Utama Bank BNP, Hideki Nakamura mengatakan, setidaknya ada lima langkah strategis yang dilakukan oleh Bank BNP. Di antaranya adalah memiliki profil rentabilitas (rasio ROA dan ROE) dan efisiensi (rasio BOPO) yang lebih baik dari rata-rata peer groupnya.

"Kami berupaya untuk mengoptimalkan profit dari produk KTA sebanding dengan profil resikonya," ujar kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara 'Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Paparan Publik 2018 di Hotel Hilton, Jalan HOS Tjokroaminoto, Jumat (29/6).

Bukan hanya itu, beberapa langkah strategis lainnya adalah melanjutkan upaya memperkuat penerapan kepatuhan, manajemen resiko termasuk pengendalian intern serta fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Kemudian, menyelesaikan secara tuntas NPL lama dan memperkuat pemantauan atas portofolio kredit yang ada.

"Kami berupaya meningkatkan pertumbuhan kredit yang berkualitas dengan sistem pengolahan portofolio yang tepat dan terjaga," tuturnya.

Sementara itu, untuk kinerja keuangan, Bank BNP mencatat total volume kredit pada bulan Maret 2018 mencapai Rp 5,9 triliun. Dalam hal ini, pihak manajemen dan karyawan Bank BNP berupaya bersama-sama merealisasikan serta mempertahankan kinerja keuangan yang mengalami tekanan dalam portofolio kredit yang dimiliki.

Seiring berjalannya waktu, penyelesaian kredit bermasalah dan upaya untuk mengatasi run off loan yang berjalan mengakibatkan menurunnya volume bisnis Bank BNP secara umum. Pada posisi Maret 2018, porsi terbesar penggunaan adalah modal kerja yaitu 75,81 persen sedangkan pembiayaan untuk tujuan investasi komposisinya 12,80 persen serta sisanya sebesar 11,40 persen untuk tujuan konsumsi.

Untuk konsentrasi penyaluran kredit menurut wilayah dan provinsi masih terbesar berada di provinsi Jawa Barat, mengingat hampir lebih 68 persen sebaran jaringan kantor BNP berada diwilayah tersebut. Penyaluran kredit menurut lapangan usaha didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran yakni 32 persen dari total penyaluran kredit.

Kredit

Bagikan