Langkah strategis yang dilakukan Bank BNP tahun ini

Direktur Utama Bank BNP, Hideki Nakamura
Bandung.merdeka.com - Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 diperkirakan semakin kuat. Meski terdapat beberapa resiko global yang perlu diwaspadai, ada optimisme tinggi untuk meraih peluang meningkatkan kinerja keuangan. Seperti yang dilakukan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (Bank BNP). Pihaknya telah merangkum strategi besar untuk digenjot tahun ini.
Direktur Utama Bank BNP, Hideki Nakamura mengatakan, setidaknya ada lima langkah strategis yang dilakukan oleh Bank BNP. Di antaranya adalah memiliki profil rentabilitas (rasio ROA dan ROE) dan efisiensi (rasio BOPO) yang lebih baik dari rata-rata peer groupnya.
"Kami berupaya untuk mengoptimalkan profit dari produk KTA sebanding dengan profil resikonya," ujar kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara 'Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2017 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Paparan Publik 2018 di Hotel Hilton, Jalan HOS Tjokroaminoto, Jumat (29/6).
Bukan hanya itu, beberapa langkah strategis lainnya adalah melanjutkan upaya memperkuat penerapan kepatuhan, manajemen resiko termasuk pengendalian intern serta fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Kemudian, menyelesaikan secara tuntas NPL lama dan memperkuat pemantauan atas portofolio kredit yang ada.
"Kami berupaya meningkatkan pertumbuhan kredit yang berkualitas dengan sistem pengolahan portofolio yang tepat dan terjaga," tuturnya.
Sementara itu, untuk kinerja keuangan, Bank BNP mencatat total volume kredit pada bulan Maret 2018 mencapai Rp 5,9 triliun. Dalam hal ini, pihak manajemen dan karyawan Bank BNP berupaya bersama-sama merealisasikan serta mempertahankan kinerja keuangan yang mengalami tekanan dalam portofolio kredit yang dimiliki.
Seiring berjalannya waktu, penyelesaian kredit bermasalah dan upaya untuk mengatasi run off loan yang berjalan mengakibatkan menurunnya volume bisnis Bank BNP secara umum. Pada posisi Maret 2018, porsi terbesar penggunaan adalah modal kerja yaitu 75,81 persen sedangkan pembiayaan untuk tujuan investasi komposisinya 12,80 persen serta sisanya sebesar 11,40 persen untuk tujuan konsumsi.
Untuk konsentrasi penyaluran kredit menurut wilayah dan provinsi masih terbesar berada di provinsi Jawa Barat, mengingat hampir lebih 68 persen sebaran jaringan kantor BNP berada diwilayah tersebut. Penyaluran kredit menurut lapangan usaha didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran yakni 32 persen dari total penyaluran kredit.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak