Ekspor non migas di Jabar meningkat 5,57 persen
Bandung.merdeka.com - Ekspor pada sektor non migas yang ada di wilayah Jawa Barat mengalami peningkatkan pada bulan Oktober 2017. Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar mencatat kenaikan tersebut terbilang besar, yakni 5,57 persen.
Kepala BPS Jabar Dody Herlando mengatakan, pada bulan Oktober 2017 tercatat ekspor non migas berada diangka USD 2,63 miliar. Ini merupakan pertumbuhan yang positif.
"Pada bulan Oktober ini terjadi pencapaian yang positif khususnya bagi ekspor sektor non migas di Jabar," ujar Dody kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Kantor BPS Jabar, Jalan PHH Mustopa, kemarin.
Meski ekspor non migas di Jabar mengalami kenaikan, berbanding terbalik dengan sektor migas. Pada bulan yang sama sektor migas justru mengalami penurunan, yakni hanya USD 14,65 juta.
Secara keseluruhan total nilai ekspor di Jabar pada Oktober 2017 mencapai USD 2,65 miliar. Sementara di bulan September, nilai ekspor tercatat di angka USD 2,51 miliar.
Pada bulan sebelumnya, nilai ekspor Jabar berada lada kisaran USD 2,49 miliar atau mengalami kenaikan 5,91 persen. Meski begitu, di waktu yang sama ekspor migas justru merosot tajam sampai angka 33,44 persen. Sebelumnya ekspor di sektor tersebut mencapai USD 21,65 juta.
"Untuk nilai ekspor non migas secara on year pada Oktober 2016 terhadap Oktober 2017, berada pada titik terensag pada bulan Juni 2017 atau senilai USD 1,94 miliar. Sementara ekspor tertinggi ada pada Agustus 2017 atau mencapai total nilai USD 2,77," kata Dody.
Sejauh ini potensi pasar terbesar untuk sektor ekspor non migas Jabar, masih dipegang Amerika Serikat dengan nilai total USD 406,32 juta. Seterusnya disusul Jepang USD 266,12 juta dan Thailand USD 197,00 juta.