Dukung mobil listrik, PLN siapkan SPLU sampai bikin kompetisi antar mahasiswa
Bandung.merdeka.com - Sebanyak 24 peserta dari 21 perguruan tinggi yang ada di Indonesia siap bersaing dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia IX bersama PLN di Politeknik Negeri Bandung (Polban).
Kompetisi yang akan berlangsung selama tiga hari mulai besok, Kamis (23/11) itu merupakan acara tahunan yang sudah sejak sembilan tahun lalu diselenggarakan. Kini, menginjak tahun ke sembilan, Polban berhasil menggandeng PLN sebagai perusahaan listrik Badan Usaha Milik Negara.
"Ini tahun ke sembilan kami menyelenggarakan kompetisi, baru tahun ini bisa menggandeng PLN untuk bekerjasama," ujar Direktur Polban, Rachmad Imbang saat jumpa wartawan 'KMLI IX bersama PLN', Rabu (22/11).
Kegiatan ini, kata Rachmad, untuk menampung dan meningkatkan kreativitas mahasiswa khususnya di bidang industri teknologi transportasi. Ini juga merupakan aksi nyata kepedulian terhadap lingkungan.
"Berkenaan dengan perkembangan isu Education for Sustainable Development atau pembangunan lingkungan bersih yang berkelanjutan, makanya kegiatan ini kami kembali selenggarakan tahun ini," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat, Hery Zulkarnain mengatakan, PLN mendukung penuh kegiatan yang akan bermanfaat bagi lingkungan, khususnya kompetisi mobil listrik ini.
"Kami menilai kompetisi ini cukup unik dan sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan juga pemerintah yang saat ini sedang sangat konsen terhadap pengembangan kendaraan listrik di Indonesia," kata Hery.
Ada enam kategori yang akan dilombakan, yakni daya tanjak, percepatan, pengereman, slalom, kecepatan, dan efisiensi. Ada pula kategori tambahan yang diperlombakan sebagai penghargaan untuk para peserta.
Yakni, poster dan presentasi terbaik, pengemudi mobil terbaik, tim terbaik, mobil dengan desain dan teknologi terbaik, dan terakhir adalah rancangan konstruksi terbaik.
Untuk 21 perguruan tinggi yang terlibat, di antaranya adalah Sekolah Vokasi Universitas Gajah Mada, Universitas Udayana, Universitas Sriwijaya, Universitas Jember, Universitas Bangka Belitung, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dan Telkom University.
Kemudian, Universitas Islam Sultan Agung, STTNAS Yogyakarta, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Kalimantan, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik TEDC Bandung, dan Politeknik Negeri Semarang.
PLN Jabar tambah SPLU
Selain kompetisi antar mahasiswa, dukungan PLN untuk perkembangan mobil listrik di wilayah Jawa Barat ditunjukkan dengan kesiapan untuk melakukan penambahan instalasi Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) khususnya di pusat keramaian.
Kehadiran SPLU ini ke depannya akan menjadi infrastruktur penting bagi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia. SPLU dikembangkan PLN untuk menjawab tantangan akan kebutuhan penggunaan kendaraan listrik yang dipastikan terus meningkat.
"Sekarang di Bandung jumlahnya ada 20-an. Ini tentunya akan bisa bertambah seiring dengan permintaan kendaraan listrik," kata Hery.
SPLU ke depan, lanjutnya, akan dikembangkan di pusat keramaian; seperti perkantoran baik swasta ataupun pemerintahan agar masyarakat dapat leluasa melakukan pengisian daya baterai kendaraan listrik.
"Pengembangan berikutnya enggak hanya di tempat pinggir jalan, juga di pusat keramaian baik itu sifatnya reguler atau dadakan," katanya.
PLN sangat optimis dengan hal ini, terlebih dengan dukungan stakeholders, pengembangan kendaraan listrik di Indonesia akan menjadi solusi paling baik untuk digunakan oleh masyarakat secara massal.
Terkait pasokan daya dan jaringan kelistrikan, PLN terus berupaya mengembangkan jaringan listrik yang andal dengan pasokan memadai. Untuk wilayah Jabar, daya mampu sistem kelistrikan sudah mencapai 9.876 MW dan masih dalam kondisi surplus.
"Masyarakat tidak perlu khawatir tentang listriknya, PLN sudah siap. Tinggal atur saja penggunaannya, pasti bisa lebih hemat dan lebih produktif menggunakan kendaraan listrik," katanya.