Ini strategi pemerintah untuk memperlancar arus mudik tol Brexit

user
Mohammad Taufik 19 Juni 2017, 11:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pembenahan arus mudik Lebaran yang menjadi perhatian tahun ini, yakni jalan tol. Pintu keluar Brebes Timur (Brexit) tahun lalu yang menelan korban jiwa jangan sampai terulang. Beberapa strategi dilakukan agar tol yang disiapkan untuk memperlancar arus lalu lintas bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Staf ahli Kementerian Perhubungan Buyung Lalana mengatakan, beberapa upaya pembenahan sudah dilakukan agar kondisi pintu keluar Brexit sudah berbeda dibanding tahun lalu. Caranya, kali ini ada tambahan sepuluh pintu keluar dari Brebes Timur hingga Weleri, Kendal.

"Selain memang adanya tambahan, sistem buka tutup nantinya bakal dilakukan. Peristiwa Brexit tahun lalu salah satunya dipicu karena semua pintu tol dibuka. Seperti Cikopo hingga Martapada, Cirebon dibuka. Sehingga tidak ada gate lagi yang menahan arus lalin (menuju Jawa Tengah)," kata pria yang akrab disapa Buana itu, di Bandung, Senin (19/6).

"Kami sudah koordinasi dengan Korlantas untuk deteksi dini, kalau ada kemacetan di satu titik, Dishub akan menggunakan sistem tahan. Ditahan agar terurai. Jadi tidak tertumpuk di satu pintu," ucapnya lagi.

Dia mengakui, pemudik tahun ini akan lebih membludak karena prediksi akan ada peningkatan 14 persen dibandingkan tahun lalu. Titahnya pada semua petugas, khususnya staf ahli, staf khusus dan pejabat tingkat esselon I bersiaga, tidak ada yang cuti. ‎

"Sesuai instruksi dari Pak Menteri, kami harus sedini mungkin tahu masalahnya. Untuk itu, kami terus lakukan koordinasi yang ketat, antara kabupaten dan kota. Nanti ketika pelaksanaan pun akan saling share informasi. Kita berharap tidak ada insiden," terangnya.

Adapun jika tindakan emergency harus diambil, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan beberapa instansi dan lembaga terkait. Saat dalam kondisi darurat langkah cepat harus diambil. "Kami sudah kerja sama dengan Basarnas. Basarnas akan menggunakan helikopter untuk memberikan bantuan di satu titik jika ada kondisi gawat darurat," ujarnya.

Begitu juga tragedi kehabisan bensin akibat kemacetan di jalan, yang sudah menjadi evaluasi bersama. "Jadi nanti Korlantas akan menggunakan motor jika ada mobil kehabisan bensin," ujarnya.

Kredit

Bagikan