Polisi Bandung antisipasi kericuhan di lapas
Bandung.merdeka.com - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, pihaknya tetap waspada dan mengantisipasi adanya kericuhan di dalam lapas dan rutan di wilayah hukumnya. Kericuhan berujung kaburnya ratusan tahanan di Rutan Sialang Bungkuk ‎pecah di Pekanbaru Riau pada Jumat (5/5) kemarin.
"Kejadian yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, hari ini kami koordinasi dengan kepala rutan, dan lapas. Karena di Bandung ada tiga rutan dan lapas, seperti di Sukamiskin, Banceuy dan Kebonwaru," kata Hendro Pandowo saat ditemui di Rutan Kebonwaru Bandung, Sabtu (6/5).
Pasca adanya ratusan tahanan yang kabur di Pekanbaru, pihaknya mengaku sudah meminta pada Karutan dan Kalapas untuk lakukan segera pemetaan permasalahan yang bisa menimbulkan konflik. "Untuk itu kami sarankan untuk segera diselesaikan," imbuhnya. Dalam laporan yang diterima di rutan dan lapas di Bandung, kapasitas yang ada saat ini masih cukup memadai. Misalkan di Rutan Kebonwaru, dari 2.000 kapasitas penghuni saat ini baru sekitar ‎1.500 tahanan.
Dia juga ingin memastikan apakah sistem keamanan yang ada memadai ‎atau tidak. "Kami ingin pastikan bagus dan tidak masalah. Dan yang ingin kami sampaikan terakhir bahwa Polrestabes Bandung siap dihubungi untuk melakukan backup kekuatan, backup personel ke rutan yang ada di wilayah kota Bandung," jelasnya.
"Sampai saat ini alhamdulillah, tiga rutan di kota Bandung secara umum kondusif dan kita siap membangun sinergitas dan koordinasi agar tetap aman," tegasnya.
Sebelumnya, sekitar 200 tahanan Rutan Klas IIB itu kabur ketika akan melaksanakan Salat Jumat. Tahanan yang masih dalam proses persidangan itu kabur seusai terjadi bentrokan di dalam rutan. Tahanan kabur diduga karena rutan kelebihan kapasitas. Rutan yang hanya memiliki 361 ruang dihuni 1.800 tahanan.