Aher geram banyak atlet PON Jabar gunakan doping

user
Mohammad Taufik 09 Januari 2017, 16:02 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ketua Umum PB PON XIX/2016 Jabar Ahmad Heryawan menyesalkan ketika ada empat atlet kontingen Jabar didapati positif mengunakan doping. Namun, Aher, sapaan akrabnya, menyerahkan pada dewan disiplin Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk menindaklanjuti temuan laboratorium bahwa atletnya positif menggunakan obat untuk meningkatkan performa itu.

"Menyesalkan ya adanya temuan doping atlet dan paralimpian ini. Kami ingin sosialisasikan program antidoping, tapi ini ada atlet melakukan tindakan tidak terpuji untuk meningkatkan kinerja fisik. Ini penipuan," kata Aher yang merupakan Gubernur Jabar itu di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (9/1).

PON Jabar sebagai hajat olahraga terbesar nasional sudah seharusnya menjunjung tinggi sportivitas, salah satunya meraih prestasi dengan kejujuran. "Kan yang harus dijunjung tinggi adalah kejujuran dan nilai moralnya," ujarnya.

Temuan PB PON dan Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) itu, lanjut dia, membuat empat atlet asal Jabar dari 12 seluruh Indonesia terancam dicabut raihan prestasi individu yang sudah didapat. "Ini bukti ketegasan. Medali dan bonus akan dicabut," ujarnya.

Dari ke-12 atlet tersebut, mereka berasal dari empat cabang olahraga ; Binaraga (8 atlet), berkuda (1), angkat berat (1) dan menembak (2).

‎Wakil Ketum KONI Pusat I Nugroho mengatakan, seluruh atlet yang positif menggunakan doping tentu akan ada sanksi yang diberikan. Tapi sanksi akan diberikan ketika sudah ada keputusan tetap, dan tidak ada banding yang dilakukan para atlet tersebut.

‎"Ancaman sanksinya sekarang adalah 4 tahun skorsing. Ada kemungkinan pasal yang diberikan ada keringanan kalau memang alasan diterima dan zat memang tidak non spesifik," ujarnya.

Kredit

Bagikan