BI Jabar prediksi inflasi akan turun bulan ini

user
Muhammad Hasits 04 Januari 2017, 14:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pada Januari 2017 diperkirakan tekanan inflasi akan menurun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini seiring dengan kembali normalnya permintaan setelah berlalunya libur akhir tahun.

"Ya, tentu saja musim libur itu berpengaruh pada inflasi," ujar Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Siti Astiyah dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Rabu (4/1).

Bila menilik angka secara umum, inflasi core di tahun 2016 sebesar 2,28% (yoy) lebih rendah dibanding tahun 2015 (2,76%) seiring dengan terkendalinya ekspektasi inflasi serta apresiasi rupiah yang berlangsung konsisten sepanjang tahun 2016 sebesar 0,61% (yoy).

Kelompok administered prices (AP) pada bulan Desember 2016 tercatat mengalami inflasi bulanan sebesar 0,66% (mtm), lebih tinggi dibanding November sebesar 0,22% (mtm). Pola seasonal hari raya serta libur akhir tahun meningkatkan permintaan serta tarif berbagai jenis angkutan terutama kereta api (9,13%, mtm) dan angkutan udara (35,94%, mtm).

"Komoditas bensin mengalami inflasi sebesar 1,05% (mtm) seiring dengan keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM Non Subsidi yaitu Pertamax dan Pertamax Plus masing-masing Rp 150/liter per 16 Desember 2016, setelah sebelumnya juga dinaikkan pada bulan November," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga kembali menaikkan tarif tenaga listrik (TTL) untuk 12 jenis golongan pelanggan subsidi sebesar 0,14% (mtm) setelah pada bulan November juga dinaikkan sebesar 0,75%. Komoditas rokok (baik kretek maupun kretek filter) kembali menjadi penyumbang inflasi utama dari kelompok ini sebagai transmisi penyesuaian harga rokok bertahap akibat kenaikan cukai tahunan.

Secara umum, inflasi AP di tahun 2016 sebesar -0,04% (yoy) lebih rendah dibanding tahun 2015 (1,18%) akibat kebijakan pemerintah yang dua kali menurunkan harga BBM sepanjang tahun 2016.

Berdasarkan kota perhitungan inflasi, seluruh kota mengalami inflasi pada bulan Desember. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung (0,63%, mtm), di mana Bandung menjadi salah satu kota tujuan wisata selama libur akhir tahun sehingga meningkatkan permintaan terhadap berbagai jenis angkutan dan makanan.

"Adapun inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon (0,06%, mtm). Secara umum, inflasi tahun 2016 dari seluruh kota perhitungan terkendali dan berada pada rentang sasaran target, di mana inflasi terendah terjadi di Kota Cirebon (1,87%) dan tertinggi di Kota Bogor (3,60%)," terang dia.

Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia memperkirakan tekanan harga juga akan menurun yang ditunjukkan melalui Indeks Ekspektasi Harga (IEH) Januari 2017 sebesar 154,1 atau menurun dibanding IEH Desember 2016 sebesar 159,1.

Kredit

Bagikan