Proyek Tol Bocimi dipercepat, pemerintah akan lakukan konsinyasi lahan
Bandung.merdeka.com - Pemerintah mengambil langkah konsinyasi untuk percepatan proyek Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi I yang meliputi Ciawi- Cigombong. Langkah itu dikebut agar pengerjaan fisik bisa langsung dilakukan awal 2017 mendatang.
Kebutuhan akan lahan fisik pada seksi I ini dinilai sangat penting karena perkembangan fisik dibagi menjadi 5 paket pekerjaan hingga 18 Desember 2016 baru mencapai 21,40 persen.
"Kami mendukung konsinyasi ini karena Bocimi ini memang butuh percepatan," kata Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung, Selasa (27/12). Konsinyasi dilakukan usai dirinya mendapatkan laporan dari Satuan Kerja Tol Bocimi. Ada 89 bidang yang bakal dikonsinyasi di Kota dan Kabupaten Bogor ini.
Menurut dia, 89 bidang ini terdiri dari 20 bidang di Kota Bogor dan 69 di Kabupaten Bogor dengan total luas 48,134 hektare. Bidang yang masuk ke pengadilan ini bagian dari 239 bidang tanah yang belum dibebaskan di seksi I tersebut.
"Jadi dari 239 bidang ada 89 yang konsinyasi, ini langkah terakhir pembebasan," ujarnya.
Adapun sisanya pada pemilik 78 bidang seluas 30,133 hektare sudah memasuki tahapan pemberian ganti rugi, sementara 161 bidang seluas 6,1 hektare masih belum mendapatkan titik temu terkait ganti rugi. Di luar itu, pemerintah juga menghindari pembebasan lahan di 29 bidang seluas 3,8 hektare.
"Untuk yang divalidasi ada 43 bidang dengan luas 7,3 hektare. Itu data per 7 Desember 2016," katanya.
Perkembangan positif justru ditunjukkan pembebasan tanah wakaf yang selama ini mengganjal proyek tersebut. Ada empat tanah wakaf sudah muncul kesepakatan penggantian yakni dua masjid di Harjasari dan Bojongkerta, tiga masjid dan satu madrasah di Ciherang Pondok, Cimande Hilir dan Ciadeg serta satu masjid, satu sawah di Cimande Hilir .
"Posisi wakaf menggembirakan. Ada surat rekomendasi bupati yang sudah diterbitkan sebagai dasar percepatan pembayaran tanah pengganti. Ada yang tanahnya tengah divalidasi BPN, ada tanah pengganti yang sudah disetujui Nazhir dan diukur BPN," katanya.
Dia berharap, jika pembebasan lahan secara bertahap selesai, maka proses pembangunan fisik akan mengikuti. Menurut dia dalam pembangunan tol saat ini, kontraktor tidak lagi menunggu lahan terbebas kumulatif melainkan fisik digenjot sesuai lahan yang ada.
"Akhir Desember 2017 seksi I Ciawi-Cigombong bisa selesai apabila pembebasan lahan dan cuaca mendukung," ujarnya.