Ada kopi gratis di West Java Coffee Festival 2016, silakan datang!
Bandung.merdeka.com - Suka ngopi? Mau ngopi gratis? Nah, hajatan bertajuk West Java Coffee Festival 2016 sangat cocok bagi Anda penikmat kopi untuk meneguk berbagai jenis kopi dari Jawa Barat. Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat ini akan dilangsungkan hingga Minggu (30/10).
Bertempat di Trans Studio Mall Bandung, sebanyak 20 pelaku kopi turut memeriahkan kegiatan tersebut. Dalam kegiatan tersebut, para pelaku kopi akan menyuguhkan kopi terbaik yang mereka miliki untuk nantinya disuguhkan kepada para pengunjung yang penasaran mencicipi kopi dari biji-biji kopi pilihan.
Ketua pelaksana West Java Coffee Festival 2016, Dini Mulyasari, mengatakan kopi merupakan salah satu komoditas eksplor terbesar di Indonesia. Kopi Jawa Barat dikenal sejak zaman VOC karena citarasanya yang khas.
"Festival kopi Jawa Barat ini salah satu upaya untuk mendorong pengembangan perdagangan, promosi, industrialisasi olahan berbasis kopi lokal Jawa Barat yang unggul dan berpotensi," ujar Dini kepada Merdeka Bandung, Jumat (28/10).
Saat ditemui dalam kesempatan sama, Kepala Disperindag Jawa Barat, Hening Widiatmoko menjabarkan, ini merupakan tahun kedua gelaran West Java Coffee Festival. Rencananya, kegiatan ini akan secara rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
Terlebih, pemerintah Jawa Barat akan terus fokus untuk menggenjot produksi kopi Jawa Barat yang saat ini memiliki potensi luar biasa setelah selama ini Jabar dikenal sebagai penghasil teh dengan kualitas baik.
"Selama ini Jabar dikenal sebagai penghasil teh dengan kualitas baik. Sesungguhnya ada potensi tersembunyi dari Java Preanger Coffee yang tersebar di Priangan Selatan. Untuk itu, diharapkan kegiatan semacam ini rutin diselenggarakan, bahkan lebih banyak lagi acara serupa yang menonjolkan kopi Jawa Barat," katanya.
Jabar ingin jadi provinsi kopi
Memiliki perkebunan kopi seluas 600 ribu hektare dengan potensi tanaman kopi seluas 30.620 hektare, pemerintah berharap bisa mengubah Jawa Barat yang dikenal sebagai provinsi penghasil teh dengan kualitas baik menjadi provinsi penghasil kopi terbaik.
Hening Widiatmoko menjelaskan, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2013 setiap tahunnya Jawa Barat bisa memproduksi kopi sebanyak 29,8 ton.
"Kami tentu tidak jalan sendiri karena perihal kopi kami bekerja sama dengan Dinas Perkebunan. Ke depan kami berharap bisa mengubah Jawa Barat yang dikenal sebagai penghasil teh menjadi kopi. Itu hal memungkinkan," ujar pria yang akrab disapa Widi kepada Merdeka Bandung, Jumat (28/10).
Pelaku kopi di Jawa Barat, kata dia, sudah mulai sadar dengan peluang penjualan yang semakin besar. Untuk itu, tak bisa dipungkiri jika saat ini kopi asal Jawa Barat dikemas dengan menarik dan dipromosikan secara kreatif.
"Membangkitkan kembali Java Preanger Coffee tentu bukan hal mudah, namun kita punya nilai tinggi apalagi belum lama ini kopi asli Jawa Barat mendapat prestasi di tingkat internasional," katanya.
Setidaknya ada dua prestasi kopi Jawa Barat di tingkat Internasional yakni Speciality Coffee Association of America (SCAA) Expo 2016 di Atlanta dan Melbourne International Coffee Expo (MICE).
Pada SCAA Expo 2016, kopi gunung puntang dinobatkan sebagai kopi terbaik dunia dengan skor tertinggi, yakni 86,25 sedangkan pada MICE, Indonesia memboyong 13 penghargaan internasional dengan mengungguli 658 peserta dari berbagai negara.