Peran penjual bendera merah-putih diabadikan pelukis Bandung

Andi Dwi Cahyono
Bandung.merdeka.com - Agustusan identik dengan penjual bendera. Tanpa mereka, hari kemerdekaan mungkin kurang lengkap. Merekalah yang turut menyemarakan jalan-jalan raya menjadi merah-putih.
Peran penjual bendera musiman itu direkam dalam lukisan cat air oleh seniman Andi Dwi Cahyono. Alumnus Fakultas Seni dan Desain Intsitut Teknologi Bandung 2005 ini melukis penjual bendera di hadapan penjualnya langsung.
Andi memulai melukis Sabtu (6/8) pagi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, tepatnya di sebuah trotoar depan gedung sebuah bank. Di sana terdapat PKL yang menjajakan bendera merah-putih.
Andi sendiri peserta lomba lukis cat air dalam event Asian Watercolour Expression
III yang digelar di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Sebagai syarat lomba, peserta harus melukis on the spot.
Di saat peserta lain banyak yang melukis gedung-gedung tua bersejarah di sekitar Jalan Braga dan Asia-Afrika, Andi melukis penjual bendera itu.
“Saya ingin melukis aktivitas manusia, juga biar tampil beda,” kata Andi yang sehari-hari mengelola Studio Musim Hujan di Pasir Layung, Bandung.
Di sela melukis, Andi mengajak ngobrol penjual bendera serta pedagang kaki lima lainnya. “Momennya kena, agustusan. Cuman terasa ada yang hilang, saya lagi nyari-nyari 17 agustusannya,” katanya.
Untuk menambah semarak 17 Agustus, ia menambah beberapa imajinasi di atas kertas gambarnya. Mulai dari kibaran bendera merah-putih di tiang bendera, umbul-umbul serta dua orang pejalan kaki.
Imajinasi itu dipadukan dengan detail yang ada di sekitar lokasi seperti di tekel trotoar, pagar, kembang, pohon. Semuanya menjadi latar seorang lelaki penjual bendera berpeci yang sedang memajang bendera merah-putih dagangannya di atas pagar.
Sebelum melukis tukang bendera, pria yang sehari-hari aktif menjadi guru bimbingan belajar di Vila Merah—lembaga pendidikan di Bandung—sempat muter-muter di sekitar Jalan Braga bersama peserta lomba lainnya.
“Kebanyakan peserta ngecengin gedung-gedung tua. Saya pilih penjual bendera,” kata pria yang juga aktif membuat drawing dan patung.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak