Akhir pekan ini ada gelaran Cut Off di Selasar Sunaryo
Bandung.merdeka.com - Akhir pekan ini, Sabtu (4/6) dan Minggu (5/6), Selasar Sunaryo Art Space akan diramaikan dengan hadirnya gelaran "Cut Off" pukul 20.00 WIB di Amphiteater.
Dari rilis yang diterima Merdeka Bandung, Cut-Off (Peraih Hibah Seni Kelola 2016) mencoba mempertunjukkan peristiwa sejarah di sekitar pembuatan Jalan Raya Pos, Anyer-Panarukan oleh Daendels dan efek sosial pembuatan jalan yang kita alami setiap harinya, di mana ada suara bernama massa dan mayoritas serta segelintir orang yang selalu berebut ruang di jalanan.
Jalan menjadi seperti rumah untuk massa dan kepentingan yang terpecah-pecah, sejak dimulainya kontestasi tentang konsep massa oleh Daendels dengan distingsi mayoritas-budak dan minoritas-indo.
Maka hari ini jalan dimaknai sebagai landasan Daendels memasukkan modernisme ke panggung sosial Indonesia, serta menjadi peneropongan kita tentang apa-apa yang bergerak di jalanan atas nama massa pasca-kolonial.
Jalan sebagai rumah untuk massa, dengan frekuensi yang fraktal, acak dan chaos itu adalah mayoritas yang juga menyimpan kemarahan, dendam dan kekuasaan. Kekuasaan dari pengemudi yang ugal-ugalan, suporter sepakbola, pawai partai politik, penggusuran lahan-lahan dagang dan sengketa batas-batas tanah adalah elemen dasar rumah tangga jalan dari massa yang mudah bergerak, bergejolak dan marah.
Ada apa di balik mayoritas dan apa saja jejak kolonialisme yang menyebabkan energi mayoritas pada hari ini begitu mudahnya menggelegak, dan bagaimanakah jalan sebagaimana yang pada mulanya digagas oleh Daendels menjadi panggung pertunjukan untuk energi mayoritas itu bergerak? Apakah kita adalah yang ada melintas dan melihat barisan jalan, ataukah kita barisan jalan yang selalu melihat apapun yang melintas?
Pertunjukan ini sifatnya tidak tetap. Penanda waktu juga meloncat loncat-antara isu di sekitar Jalan Raya Pos dan isu jalanan hari ini yang chaos sebagai arena pertarungan.