Kenalkan anak pada gerak kreatif di NuArt Sculpture Park

user
Farah Fuadona 21 Mei 2016, 11:42 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - NuArt Sculpture Park, Jalan Setraduta Kencana 2 No 11 Bandung, tidak hanya sebagai galeri atau taman patung karya-karya seniman kondang I Nyoman Nuarta. Di taman asri ini juga ramah pada anak-anak.

Salah satu kegiatan untuk anak yang ada di NuArt adalah creative movement workshop, yaitu gerak kreatif seperti tarian dengan gerak tetapi lebih bebas. Gerakan ini baik dilakukan oleh anak, untuk melatih otot-otot anak sekaligus mengenalkan anak pada dasar tarian, yaitu gerak sendiri.

Creative movement workshop dikoordinir penari Keni Keni Soeriaatmadja dan RatnaYulianti. “Creative movement workshop memang ada di NuArt. NuArt punya konsentrasi besar pada regenerasi anak dan anak muda terkait kepedulian mereka terhadap lingkungan dan seni,” kata Keni, saat berbincang dengan Merdeka Bandung.

Itu sebabnya pekan lalu NuArt mendukung acara Hompila yang digagas Manaswara, yakni sebuah festival musik untuk anak. “Visi misinya cocok dengan NuArt. Maka kita fasilitasi dan kita jadi partnership,” jelasnya.

Creative movement merupakan gerakan yang diambil dari tarian. Perbedaan creative movement dengan seni tari adalah pada pakem atau pola gerak.

“Creative movement dasarnya dari nari. Kalau nari ada tuntutan atau pakem khusus. Kalau creative movement lebih ke arah anak senang bergerak,” terangnya.

Gerakan ini didasari pentingnya gerak pada anak. Orang tua harus menyadari bahwa anak-anak mereka perlu bergerak menggerakan anggota tubuhnya.

“Tiap anggota tubuh punya potensi untuk bergerak, karena kadang sehari-hari anak suka lupa menggerakan bagian tubuh, non aktif. Dengan begitu akan merangsang kepekaan mereka terhadap musik, terhadap lingkungan dengan seni gerak,” paparnya.

Sebelum belajar tari, anak-anak sebaiknya dikenalkan dulu pada creative movement. Sehingga anak akan terbiasa bergerak sebelum terikat oleh pakem-pakem dalam tarian.

“Kalau belajar tari Bali atau Sunda misalnya itu biasanya ada pakem yang harus diikuti. Kalau creative movement inginnya anak-anak kreatif, punya kebebasan untuk gerak. Dengan kata lain gerak sebagai media mereka untuk berekspresi,” katanya.

Creative movement merupakan ekspresi anak di dalam maupun di luar ruangan. Anak-anak yang tidak suka bergerak diharapkan menjadi suka gerak lewat creative movement.

“Creative movement harus bisa dilakukan di mana saja, namanya juga ekspresi anak melalui gerak,” katanya.    

Kredit

Bagikan