Film Aib #CyberBully angkat cerita bullying yang kini marak terjadi

Shoumaya Tazkiya
Bandung.merdeka.com - Kasus bullying kini semakin marak. Kehadiran media sosial seperti instagram ataupun facebook justru menjadi salah satu lahan terjadinya kasus bullying. Padahal, bullying merupakan momok menakutkan yang bisa berdampak buruk pada mereka yang menjadi korban bully.
Berangkat dari maraknya kasus bullying, Surya Films dan Anami Films bekerjasama menggarap sebuah film bertajuk AIB #CyberBully. Film horor thriller ini berupaya mengingatkan penonton perihal kasus-kasus bullying yang pernah terjadi. Bahwa bullying sudah sangat meresahkan dan menjadi problem sosial yang harus mendapatkan perhatian.
Media sosial menjadi kanal media yang paling mudah disalahgunakan dalam melakukan bullying. Mulai dari sekedar mencaci, ancaman kekerasan sampai tindakan kriminal. Bullying seakan meruntuhkan keadaban sosial, kesantunan hingga mengabaikan nilai-nilai moral.
Salah satu pemain dalam film AIB #Cyberbully, Shoumaya Tazkiya mengatakan, film ini menjadi wajib ditonton karena pesan moral yang disampaikan begitu besar. Di mana bully bukanlah hal sepele, untuk itu dibutuhkan perhatian khusus dan penanganan agar kasus bully tak lagi marak berkembang di masyarakat.
"Sudah banyak yang bunuh diri karena bully, tentunya ini adalah hal sangat serius. Jangan dianggap remeh. Soalnya kita juga enggak pernah tahu kan yang di bully itu orangnya gimana," ujar Shoumaya kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Car Free Day Dago, Minggu (15/7).
Dari segi cerita, kisah AIB #CyberBully berawal dari sebuah postingan hingga menjadi sesuatu yang berujung maut. Delapan sahabat yang terjebak dalam sebuah permainan berujung kematian. Mereka saling menteror satu sama lain, agar bisa terlepas dari jerat permainan sadis. Kematian yang tidak wajar membuat mereka stres dan bertindak semaunya.
Saling menjatuhkan dan membuka AIB teman sendiri. Apa yang mereka hadapi sekarang adalah balasan dari apa yang mereka perbuat, tak mungkin bisa dicegah dan tak mungkin bisa dilawan. Mereka terkurung dalam satu masalah di tempat berbeda, dan tak tahu solusi mengatasi masalah mereka.
"Kasus bully ini sudah ada, jangan menutup mata. Nah, korban-korban bully ini yang harusnya diperhatikan soalnya bahaya bisa sampai bunuh diri. Kasus bully memang enggak boleh dianggap remeh," papar pemain film AIB #CyberBully lainnya, Wendy Wilson.
Film yang dijadwalkan tayang pada 2 Agustus 2018 mendatang ini diproduksi berdasarkan referensi film-film yang pernah ada, terutama film-film yang bertema tentang bullying di media soal. Seperti film horor lainnya, film ini masih menawarkan scene mengagetkan maupun adegan mencekam.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak