Kawal mudik, ratusan dokter dan ribuan perawat diterjunkan
Bandung.merdeka.com - Ratusan dokter dan ribuan perawat turut diterjunkan dalam mengawal arus mudik di Jawa Barat (Jabar). Mereka akan bersiaga di pos-pos kesehatan terpadu dan puskesmas di jalur mudik.
Pemprov Jabar sendiri telah menyiapkan 203 unit pos kesehatan terpadu yang bergabung dengan Dinas Perhubungan Jabar dan kepolisian. Pos kesehatan tersebut akan memperkuat 324 Puskesmas yang berada di jalur mudik.
âDi luar jalur mudik, kami juga menyiapsiagakan 500 puskesmas di kabupaten/kota. Delapan puluh rumah sakit juga siap melayani kebutuhan pemudik khususnya, dan warga setempat umumnya,â kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung.
Kesiapsiagaan tersebut, lanjut dia, agar masyarakat dapat menikmati khidmatnya suasana hari raya dengan sehat dan tenang.
Sedangkan jumlah dokter yang disiapkan sebanyak 756 orang. Mereka akan dibantu 4.036 perawat. Untuk mobilitas, pihaknya juga menyiapkan 523 unit ambulans dan puskesmas keliling berikut sopirnya.
âIni terutama untuk penanganan cepat dan evakuasi korban kecelakaan,â jelasnya.
Sementara itu, pematangan persiapan pengawalan arus mudik Lebaran 2016 dilakukan dengan Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya 2016 di Lapangan Tegalega, Bandung, Kamis (30/6) kemarin.
Apel dihadiri 1.550 pasukan gabungan TNI/Polri serta instansi mitra lainnya untuk pengamanan mudik serta Hari Raya Idul Fitri 1437 H di wilayah hukum Jawa Barat. Apel dipimpin Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, sandi pengamanan mudik lebaran tahun ini menjadi Operasi Ramadniya atau Ramadan dan Hari Raya. Sandi operasi ini mengganti nama sandi sebelumnya, yakni Operasi Ketupat. Operasi Ramadniya akan berlangsung 16 hari, mulai 30 Juni â 15 Juli 2016.