Kebun Binatang Bandung hingga kini belum juga miliki dokter hewan

Oleh Farah Fuadona pada 08 Juni 2016, 15:35 WIB

Bandung.merdeka.com - Pasca kematian gajah Yani beberapa waktu lalu, Kebun Binatang Bandung hingga saat ini tak kunjung memiliki dokter hewan. Pihak pengelola masih mencari dokter hewan pengganti.

Humas Kebun Binatang Bandung Bandung, Sudaryo mengatakan belum adanya dokter hewan untuk spesialisasi satwa liar di Kebun Binatang Bandung, bukan lantaran pihaknya tindak mencari. Namun untuk merekrut dokter hewan sudah diserahkan sepenuhnya kepada Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI).

"Kami memang belum punya dokter sampai sekarang. Kita sudah menyerahkan sepenuhnya kepada Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) terkait seleksi tersebut. Karena kami belum tahu dokter yang akan diperlukan berapa orang, karena PKBSI yang menentukan nanti," ujar Sudaryo kepada wartawan saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Rabu (8/6)

Menurut dia, meski Kebun Binatang Bandung belum memiliki dokter hewan, namun untuk  kesehatan satwa-satwa tetap menjadi perhatian. Pihaknya bekerja sama dengan tim dokter hewan dari Taman Safari yang selalu memantau keseharan satwa-satwa di Kebu Binatang Bandung.

"Kalau kesehatan hewan ada yang memonitoring secara rutin dari Taman Safari. Sehingga, kondisi kesehatan satwa-satwa liar  tetap terpantau," katanya.

Sudaryo mengungkapkan, sebelum pihaknya menyerahkan kewenangan untuk mencari dokter pengganti kepada PKBSI, sudah ada sejumlah dokter hewan yang melamar. Namun diakuinya belum ada yang sesuai dengan kualifikasi.

"Sebelumnya ada juga yang melamar ke sini tapi belum berkompetensi," ungkapnya.

Lebih lanjut Sudaryo mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan di Kebun Binatan Bandung, baik dari pembangunan secara fisik maupun pemeliharaan satwa.

Rencananya pada hari ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat dan Persatuan Kebun Bintang Seluruh Indonesia (PKBSI) berencana membuka tali pembatas di sekitar area Kandang Gajah. Seperti diketahui kawasan tersebut dipasangi tali untuk mensterilkann pengunjung yang dikhawatirkan tertular virus pasca kematian gajah Yani, namun rencana itu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.