Pasangan Nurul-Ruli nilai hasil survei Rectoverso Institute perang urat syaraf
Bandung.merdeka.com - Rectoverso Institute merilis hasil survei partisipasi politik masyarakat di Kota Bandung menjelang Pilkada Serentak 2018. Hasilnya, pasangan Oded M Danial-Yana Mulyana berada di posisi teratas untuk tingkat elektabilitas di Pilwalkot Bandung sebesar 45 persen.
Sementara, pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 31,50 persen dan disusul pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat di posisi buncit dengan tingkat elektabilitas sebesar 19 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Calon Wakil Wali Kota Chairul Yaqon Hidayat menilai bahwa hasil survei tersebut merupakan bentuk psywar (Psychological Warfare) atau yang biasa disebut perang urat syaraf dari salah satu pendukung paslon. Namun Ruli tidak menyebut pendukung paslon mana yang dimaksud.
"Itu Psywar dari salah satu pendukung untuk memenangkan situasi. Itu survei di luar benar atau tidaknya hanyalah psywar belaka," ujar Ruli kepada wartawan saat ditemui di posko pemenangan, Jalan Tamblong, Senin (2/4).
Ruli mengaku sudah mengetahui terkait kabar survei tersebut dari salah satu tim suksesnya beberapa waktu lalu.
"Saya udah dengar gosipnya dari sebulan lalu.Jadi kita anggap survei itu psywar," kata dia.
Ruli mengungkapkan, pihaknya pun menggelar survei internal. Hasilnya justru menempatkan Nurul-Ruli di posisi pertama. Namun demikian diakuinya hasil survei hanya untuk kepentingan internal sehingga tidak untuk dipublikasikan.
"Kita juga mengadakan survei, surveiyornya mahasiswa, itu kita nomor satu. Kita enggak publish apa-apa. Justru yang Nuruli tunggu itu keluarnya survei Eep Saefuloh dari lembaga survei Polmark itu lagi ditunggu, karena kredibel. Itu katanya sedang survei," ucapnya.
Namun demikian, Ruli enggan lebih jauh mempermaslaahkan hasil survei tersebut. Dia menganggap bahwa survei merupakan masukan bagi pasangan Nurul-Ruli.
"Kita anggap sebagai pemicu. Kan ada masukan-masukan apa yang harus kita lakukan, lompatan apa yang harus kita lakukan. Kita lebih senang mepelajari kelemahan kita," ungkapnya.
Senada dengan Ruli, Nurul Arifin juga bependapat bahwa hasil survei tersebut merupakan bentuk psywar.
"Ini Psywar. Tetapi ini untuk memompa semangat untuk lebih giat. Kita kerja sudah lama, Ruli juga sudah lama. Jadi kita akan kerja keras terus," kata dia.
Nurul pun agak meragukan hasil survei tersebut. Menurutnya hasil survei cenderung subjektif.
"Itu kan jumlah respondennya 400, menurut saya itu terlalu sedikit.
Saya juga bikin survei internal, sampel jumlahnya 880 responden. Hasilnya bagus, tetapi yang jelas bukan diposisi nomor 3. Jadi kami menganggapnya hasil survei itu psywar. Buat saya subjektif banget," katanya.