Anak muda Bandung kreatif secara autopilot, Ruli: Tidak dibantu pemerintah
Bandung.merdeka.com - Kota Bandung dikenal sebagai kota kreatif. Hal ini dibuktikan dengan beragam karya kreatif yang dihasilkan oleh anak muda Bandung sebagai penggerak ekonomi.
Namun demikian, Calon Wakil Wali Kota Bandung Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) memiliki pandangan lain. Dia berpendapat jika anak muda Bandung kreatif secara mandiri, tanpa dibantu oleh pemerintah.
"Jadi anak muda Bandung itu kreatif secara autopilot enggak dibantu sama pemerintahnya. Mungkin ya tetapi mereka kreatif sendiri," ujar Ruli saat berbincang dengan awak media di Paskal 23, Jalan Pasir Kaliki, beberapa waktu lalu.
Menurut Ruli, hal ini bisa dilihat dari minimnya anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk ekonomi kreatif. Dia menyebut bahwa pagu anggaran untuk sektor ekonomi kreatif hanya sebesar Rp 1,2 miliar.
"Salah satunya alokasi anggaran juga harus serius, karena yang saya dengar pagu anggaran mohon maaf kalau salah, yang saya dengar pagu anggaran ekonomi kreatif kota Bandung itu cuma Rp 1,2 miliar. Cukup apa itu," kata dia.
Padahal lanjut Ruli energi Kota Bandung digerakan oleh anak mudanya. Hal ini mengingat 68 persen warga Bandung dari total penduduk 2,4 juta merupakan anak muda. Sebagian besar ekonomi kreatif di Kota Bandung diisi oleh anak muda. Hal ini menjadi potensi tersendiri mengingat Kota Bandung menggerakan ekonominya dari sektor ekonomi kreatif.
"Kita pengen bisa menggairahkan (ekonomi kreatif) kembali kayak dulu," katanya.