Ini solusi yang ditawarkan pasangan Yossi-Aries terkait penanganan sampah di Bandung

Oleh Endang Saputra pada 15 Maret 2018, 14:29 WIB

Bandung.merdeka.com - Persoalan pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus program pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 2, Yossi Irianto-Aries Supriatna. Pasangan yang diusung oleh PDIP, Hanura, Nasdem dan PPP ini pun sudah menyiapkan solusi untuk menyelesaikan persoalan sampah di Kota Bandung.

Calon Wakil Wali Kota Bandung, Aries Supriatna, mengatakan untuk menyelesaikan persoalan sampah tidak bisa hanya mengandalkan tangan pemerintah. Pengelolaan sampah kata dia harus melibatkan dan memberdayakan masyarakat dan dimulai dari lingkungan terkecil yakni keluarga.

"Setiap keluarga di Kota Bandung harus terus diedukasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Salah satu upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan adalah dengan mengelola sampah," ujar Aries kepada wartawan saat kampanye di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (15/3).

Menurut dia, setiap rumah atau keluarga, harus mulai memisahkan mana sampah organik, mana sampah non organik seperti plastik dan mana sampah berbahaya. Sampah-sampah yang sudah dipilah itu kemudian dikumpulkan oleh petugas RT dan RW di sebuah tempat yang disebut bank sampah. Sedangkan sampah organik bisa dimanfaatkan dan didaur ulang menjadi biogas dan pupuk kompos yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Sampah plastik juga bisa didaur ulang menjadi biji plastik.

"Nanti sampah seperti plastik kan bisa dijual karena memiliki nilai ekonomis. Uang hasil sampah itu bisa digunakan untuk keperluan RT dan RW. Konsep ini berhasil dan sudah banyak diterapkan di beberapa daerah," kata dia.

Selain itu, jika terpilih memimpin Bamdung, Aries pun mengaku akan memfasilitasi teknologi yang ramah lingkungan dan pelatihan bagi warga untuk memproses sampah organik tersebut.

"Kalau masyarakat ikut mengelola sampah dan memanfaatkannya, saya yakin produksi sampah yang dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir) akan menurun signifikan. Dengan begitu kita ikut membantu pemerintah," ungkapnya.

Senada dengan Aries, Yossi Irianto mengatakan bahwa salah satu titik yang menjadi perhatian pengelolaan sampah yakni di Pasar. Menurut Yossi, pasar merupakan salah satu produsen sampah yang besar selain sampah rumah tangga. Untuk itu penanganan sampah di pasar menjadi salah satu perhatian.

"Pasar Caringin dengan 3.000 pedagang dan 30 hingga 40 komunitas pedagang yang setiap hari menghasilkan sampah," ujar Yossi saat berkunjung ke Pasar Induk Caringin.

Dalam kesempatan tersebut Yossi menyempatkan untuk berdialog dengan pengelola pasar Induk Caringin membahas masalah pengelolaan sampah pasar. Dari hasil pertemuan tersebut diperlukan perbaikan pengelolaan sampah dari mulai pasar hingga ke TPA.

"Kita benahi sampahnya, termasuk SOP pengelolaan sampah dari mulai pasar ke TPS dan dari TPS ke TPA. Namun hal terpenting dalam pengelolaan sampah di pasar adalah memberikan edukasi yang intensif kepada para pedagang agar tidak membuang sampah sembarangan," katanya.