Terduga teroris bom Kampung Melayu bekerja jualan sandal
Bandung.merdeka.com - Polisi kembali melakukan penggeledahan tehadap rumah kontrakan terduga teroris berinisial A di Kampung Babakan Sangkuriang, âRT 3 RW 1 Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Jumat (26/5). A merupakan terduga jaringan aksi teror di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam lalu. Dia ditangkap polisi di Jalan Mohammad Toha, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jumat (26/5) kemarin.
Rumah bercat merah tersebut sat ini telah dipasangi police line oleh pihak kepolisian. Dari pengakuan tetangga A, rumah tersebut digunakan A sebagai tempat usaha penjualan karpet dan sandal.
Salah seorang tetangga A, Sahrul (42) mengatakan jika A sudah mengontrak rumah tersebut selama tiga tahun. Rumah tersebut digunakan untuk tempat usaha karpet.
"Dia sehari-hari berjualan karpet dan sandal," ujar Sahrul kepada wartawan di lokasi.
Sahrul menyebut, A sebagai sosok yang pendiam dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Sehingga masyarakat tidak mengetahui lebih jauh tentang sosok tetangganya tersebut. "Orangnya tertutup, jarang bersosialisasi," ucapnya.
Setelah melakukan penggeledahan di lokasi tersebut, polisi kembali melakukan penggeledahan di rumah kontrakan A lainnya yakni di âKampung Parung Halang, âRt 10, RW 1, Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.
Di lokasi ini merupakan tempat tinggal A bersama istri dan kedua anaknya. Di rumah ini A telah mengontrak selama 1 tahun. Dari penuturan warga, A juga dinilai sebagai sosok yang jarang bersosialisasi dengan warga.
Polisi kemudian meminta keterangan istri A serta membawa sejumlah barang bukti dari lokasi. "Kita melakukan pengeledahan terduga AS. Namun kita masih belum bisa menjelaskan. Saat ini kita masih melakukan pengembangan," ujar Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus.
Masyarakat harus waspada
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk selalu waspada, untuk mencegah aksi teror terjadi di Kota Bandung. Sejak peristiwa bom panci yang terjadi di Kota Bandung pada Meret lalu, pihaknya telah meminta RT/ RW untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melihat gerak gerik warganya terutama kedatangan orang-orang baru.
"Sejak bom panci, Saya intruksikan ke Kesbangpol melatih RT/RW untuk maping pada warganya yang diduga kurang gaul, kurang kerja bakti, interaksi. Rumah yang kosong-kosong harus dicek atas nama keamanan. Itu terus kita tingkatkan," ujar Ridwan.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada RT/RW jika mengetahui ada gerak-gerik yang mencurigakan di wilayahnya. "Saya imbau warga Bandung agar selalu waspada dalam berkegiatan. Melaporkan juga kalau ada apa-apa. Selalu tawakal dan berdoa agar tidak terjadi apa-apa selama berkegiatan sehari-hari," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Emil menyampaikan rasa duka cita atas kejadian bom yang menewaskan 3 orang polisi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) lalu. Dia berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas peristiwa tersebut.