Ini penyebab Macan Tutul turun gunung masuk permukiman warga
Bandung.merdeka.com - Semakin menyempitnya habitat macan tutul yang berada di Gunung Sawal, Kabupaten Ciamis membuat mereka terusik. Berdasarkan catatan, dalam kurun waktu 15 tahun terakhir sedikitnya ada 10 ekor Macan Tutul yang terdeteksi turun dari Gunung Sawal ke permukiman warga sekitar.
Hal itu diungkapkan Ketua Forum Macan Tutul Jawa (Formata) Hendra Gunawan dalam acara diskusi penanganan konflik Macan Tutul Sawal yang digelar di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Selasa (25/4). "Dengan adanya aktivitas lahan garapan atau produksi di sana, membuat habitat (macan tutul) menyempit. Sehingga, secara perlahan macan itu keluar kawasan (Gunung Sawal) untuk mencari makan atau tempat tinggal," ujarnya.
Hendra mengatakan, Gunung Sawal sendiri memiliki luas sekitar 10.515 hektar. Namun dari jumlah tersebut hanya sekitar 6 ribu hektare lahan yang menjadi luasan habitat Macan Tutul .
Menurut Hendra, Macan Tutul yang turun dari gunung dan masuk ke permukiman warga bukan hanya mencari makan, tetapi mereka mencari kawasan hutan atau gunung untuk dijadikan tempat tinggal baru. "Catatan kami 9 ekor itu merupakan macan muda. Mereka (macan) kalah dalam perebutan wilayah hingga akhirnya keluar kawasan," katanya.
Untuk itu, lanjut Hendra diperlukan upaya serius dari berbagai pihak untuk mengatasi persoalan tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat jalur khusus untuk kawanan Macan Tutul. Sehingga mereka tidak masuk ke permukimam warga.
"Jadi salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan menyediakan jalur khusus untuk Macan Tutul yang terdergradasi ke hutan atau gunung. Jadi mereka tidak masuk permukiman warga untuk melintas ketika terdergradasi dari habitatnya," ucapnya.
Di tempat yang sama, Kepala BKSDA Jabar Sustyo Iriono mengatakan bahwa belum ada angka pasti terkait populasi Macan Tutul di Jawa Barat. Namun dari temuan di lapangan, sedikitnya ada 76 titik lokasi di mana Macan Tutul ditemukan.
"Belum ada angka pasti karena belum pernah ada penelitian terkait populasi Macan Tutul di Jabar," katanya.
Untuk mencari data terkait populasi Macan Tutul, Sustyo mengaku akan melakukan penelitian. Pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah dan NGO (Non Government Organization).
"Ke depan kita akan melakukan kerjasama dengan pemerintah serta lembaga NGO untuk mencari data mengenai populasi Macan Tutul di Jabar. Dengan begitu kita bisa melakukan upaya penyelamatan habitat mereka (Macan Tutul)," ujarnya.